Dok. Internet |
Pagelaran ini merupakan bagian
dari rangkaian
pentas sebelumnya yang diadakan di Gedung Miss Tjitjih, Jakarta, (22/12) lalu. Teater Gadhang baru-baru juga menampilkan produksi seninya di
beberapa kota antara lain Yogyakarta, Semarang, dan Kudus.
Disutradarai oleh
Wastu San, pentas Teater Gadhang kali ini lebih mengungkapkan bagaimana keadaan
Indonesia masa kini. Seperti yang diungkapkan oleh, Rahardian Viatra Pemimpin
Produksi pentas produksi ke-XXI Teater Gadhang, “Tujuan mengangkat tema ini,
untuk mengingat kita sebagai orang Indonesia mencari sejarah dari negeri kita.”
Lebih lanjut gadis yang akrab disapa Vivi ini pun mengungkapkan pementasan
sebelumnya di Jakarta berjalan cukup sukses.
“Sebagai anak teater,
anak seni, kita mempunyai keinginan dan tujuan untuk sedikit menyentil sesuatu
yang dianggap tabu menjadi memiliki nilai,” tutur Vivi.
Oleh salah satu
penonton pentas Endonesa, Dhimas berkomentar pentas Teater Gadhang kali ini
menarik karena berani bereksperimen. “Mereka kreatif, cukup eksperimental
berani mencoba,” pujinya. Namun, Dhimas juga menyayangkan ketika sebagian alur
ceritanya dirasa dihiperbolakan. “Semua karya seni itu sebuah proses, jadi
patut diapresiasi,” terangnya.
Dari sisi persiapan,
Vivi mengungkapkan pentas Endonesa memakan waktu persiapan selama hampir enam
bulan atau setengah tahun. Ia mengungkapkan bertabraknya jadwal latihan dengan
jadwal kuliah terkadang menjadi kendala, meski begitu Vivi merasa hal itu tidak
memberi hambatan berarti. (Ilham)
0 Comments: