Generasi muda, generasi hedon. Mungkin itu sebutan yang tepat dengan konotasi negatif untuk generasi muda saat ini. Kebanyakan mereka hidup hanya untuk berhura-hura dan menginginkan kesenangan belaka. Apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin besar pula tingkat konsumtifitas masyarakat. Perkembangan teknologi tersebut telah menembus batas, baik batas negara, moral bahkan agama. Sungguh ironis memang melihat keadaan Indonesia sekarang ini. Banyak anak muda yang menghabiskan hidupnya hanya untuk bersenang-senang dan tenggelam dalam kehidupan yang bergaya modern. Generasi posmo (post modern) ini selalu mengikuti tren yang sedang inn sekarang. Meskipun sebenarnya hal tersebut tidak memberikan utilitas bagi mereka. Mereka hanya sekedar ikut-ikutan dan melakukan sesuka hati mereka tanpa melihat lingkungan sekitar.
Namun sebenarnya arti dari hedonis tidaklahsesempit itu. Hedonisme berasal dari bahasa Yunani, Hedone, yang berarti kesenangan. Menurut Aristippos hedonisme mengarah pada kenikmatan jasmaniah dan harus aktual. Sedangkan bagi Epikuros justru sebaliknya, kenikmatan rohaniah, yaitu ketenangan jiwa lebih luhur, dan sifatnya tidak hanya aktual, tetapi juga berlaku untuk masa lampau dan masa depan.
Akan tetapi banyak anak muda salah tafsir terhadap pengertian hedonisme yang sebenarnya. Mereka bermaksud untuk memperoleh ketenangan model Epikuros, tetapi salah mengikuti pemikiran Aristippos yang aktual dan jasmaniah belaka. Itu pun mereka hanya melihat sekilas tanpa mengerti lebih dalam tahap pemikiran filosofis tentang kebijakan dan tujuannya.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak generasi muda yang melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Sebab mereka berpikir hidup hanya untuk mencapai kenikmatan jasmani.
Mereka bergaya hidup mewah meskipun banyak diantaranya tidak berkecukupan, namun karena sedang tren akhirnya menjadi terbawa. Etika kesopanan dan norma-norma pun sudah terpinggirkan demi mencapai kesenangan tertentu. Seperti pergi ke diskotik yang akhirnya mabuk-mabukan, memakai narkoba, memakai tato dan seks bebas. Selain itu, penggunaan handphone pun tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Semakin canggih handphone semakin banyak pula dampak negatifnya. Handphone sering dijadikan sebagai media penyebaran pornografi baik berupa gambar maupun video yang dapat merusak moral bangsa. Maraknya dunia internet pun memberikan dampak negatif sebab menjadikan mereka anti sosial terhadap lingkungannya karena lebih sering menghadapi monitor daripada dengan orang-orang sekitar atau teman-temannya. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan dan mengancam kemajuan bangsa Indonesia. Siapa lagi yang dapat membangun dan memajukan bangsa ini, jika bukan generasi muda yang sangat diharapkan mampu menjadikan bangsa Indonesia bermartabat dan memiliki dedikasi tinggi dimata dunia. Semoga kita lebih menghargai dan memaknai hidup ini agar mempunyai tujuan yang jelas serta cita-cita yang mulia.
Oleh :Faiznurbaety F.
Foto dari sini
0 Komentar