Muna/VISI |
Solo - Event rutin donor darah Mahasiswa
Pecinta Alam (Mahafisippa) kembali digelar. Kegiatan sosial selama tiga bulan
sekali tersebut diselenggarakan di Public Space Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu (18/9) . Menurut
Ketua Mahafisippa, Hanung Pratama Indra Mukti, acara donor darah rutin ini
selalu di dukung oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Solo.
“Kami bekerjasama dengan PMI Solo setiap
kegiatan donor seperti ini. Selain itu juga harus minta ijin ke jajaran dekanat
Fisip,” ucap Hanung saat ditemui di tengah-tengah kegiatan.
Hanung juga
mengungkapkan donor darah ini termasuk berhasil. Dari 50 – 100 orang yang
ditargetkan. Mahafisippa mendapatkan pendonor sebanyak 70 orang. Antusiasme
tidak hanya datang dari mahasiswa, tapi juga dari dosen, karyawan, serta mapala
sekitar, baik dari fakultas maupun universitas lain .
“Sebenarnya
tidak hanya 70 orang yang mendaftar, tapi terpaksa ditolak oleh tenaga medis.
Untuk yang memiliki golongan darah AB tidak diijinkan mendonor.” tambah Hanung.
Penolakan itu
dilakukan karena persediaan darah AB di PMI sudah memenuhi stok yang dibutuhkan
untuk sementara waktu. Menurut pihak medis dari PMI, jika dalam jangka beberapa
bulan darah tidak terpakai, maka darah akan dibakar. Tetapi dengan adanya
penolakan terhadap golongan darah AB tersebut tidak menyurutkan antusiasme para
pendonor golongan darah selain AB. Terbukti dari antrian para pendonor yang
dimulai sejak pukul 08.00-13.00. Target
70 kantong darah pun dapat terpenuhi.
Ada beberapa
kriteria yang harus dipenuhi sebagai pendonor, diantaranya sudah sarapan atau
makan, umur minimal 17 tahun, berat badan minimal 45 kg, temperatur tubuh
normal antara 36,6 - 37,5, tekanan darah normal yaitu sistole 110-160 mmHg
serta diastole 70-100 mmHg.
“Saya sangat
antusias mendonorkan darah setiap Mahafisippa mengadakan event rutin ini selama 3 bulan sekali. Saya memiliki kepuasan
tersendiri biasa andil dalam kegiatan sosial seperti ini,” tutur Waskito, mahasiswa
Administrasi Negara FISIP UNS.
‘Donate Blood, Donate Love’ Sepertinya
tag line tersebut belum sepenuhnya menggugah kesadaran dari beberapa mahasiswa
yang memiliki tingkat kesadaran rendah untuk ikut serta menyumbangkan darahnya.
Namun memang kesadaran tersebut tergantung dari pribadi masing-masing orang.
Mahafisippa
berharap dengan adanya acara rutin setiap tiga bulan sekali ini dapat membantu
orang-orang yang sangat membutuhkan serta membantu PMI untuk memenuhi stok
darah. (Rahayu Ningrum/Jeni)
0 Komentar