Dok. VISI/ Ilham |
Solo - Solo International Performing Art (SIPA) 2013
berlangsung selama tanggal 20-22 September 2013 di Benteng Vastenburg, Solo dengan mengangkat
tema “The Legend, History of World Culture". Penyelenggaran SIPA kelima kali ini
menampilkan sebanyak 18 delegasi, dengan tujuh diantaranya delegasi mancanegara antara lain
Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Inggris, India, Swedia dan Cina.
Selama
tiga hari berlangsungnya SIPA 2013, penampilan delegasi asal Korea Selatan
berhasil menarik perhatian pengunjung. Seperti diungkapkan
mahasiswi Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Ratna Pertiwi, Sabtu
(21/9). “So far so good acaranya. Aku paling suka penampilan delegasi Korea
Selatan, makin suka sama Korea gara-gara SIPA,” terangnya ketika ditemui VISI pada pertengahan acara SIPA.
Grup musik bernama Noreum Machi yang menjadi delegasi
Korea Selatan tersebut,
menampilkan pertunjukkan musik
menggunakan alat perkusi serta tiup dengan diiringi tarian. Pada hari kedua SIPA 2013, grup yang
beranggotakan lima orang ini, menampilkan tarian dan musik dengan memakai baju
tradisional Korea serta topi pita panjang yang diliuk-liukkan.
Senada dengan Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Nurul Istiqomah, penampilan Noreum Machi paling disukainya karena
menarik dari awal. “Dari Korea Selatan yang paling bisa mengajak penontonnya
untuk tertarik dan mereka aktif untuk penonton ikut serta,” jelasnya sesaat
sebelum acara SIPA dimulai, Minggu (22/9).
Turut
tampil pula bersama Noreum Machi pada hari kedua SIPA 2013, delegasi Indonesia
yakni Sanggar Lungun Aceh, Pring Serentet Banyumas yang menampilkan Tari
Ronggeng Manis dan Wayang Ajen Jawa Barat dengan wayang golek bergaya komedi.
Lebih
lanjut, Nurul mengungkapkan harapannya agar SIPA lebih banyak menampilkan
delegasi dari Indonesia. “Semoga semakin
dibanyakin delegasi dari Indonesia, yang pernah tampil pun dihadirkan kembali
juga bagus,” pungkasnya. (Ilham)
0 Komentar