Iga Mawarni saat tampil di panggung Solo City Jazz 2013 . Dok.VISI/Radit |
Solo
– Pagelaran musik Solo City Jazz kembali
digelar tahun ini 27 dan 28 September 2013 lalu. Acara music jazz terbesar di
Kota Bengawan tersebut berhasil diselenggarakan di Benteng Vastenburg. Hajatan
besar tahunan ini selalu menarik antusiasme pengunjung, termasuk tahun ini.
Masih mengangkat konsep yang sama memadukan music jazz dengan budaya lokal, pentas
music jazz ini tetap menjadi jazz-nya kota Solo.
Selama dua hari berlangsungnya kegiatan ini, semua musisi tampil mengenakan pakaian bermotif batik. Selain itu, beberapa musisi juga tampil dengan sentuhan alat musik daerah. “Jazz bisa dipadukan dengan genre apapun. Jazz itu dapat berkolaborasi dengan apapun.” ucap Wenny Purwanti Ketua Pelaksana Solo City Jazz 2013.
Selama dua hari berlangsungnya kegiatan ini, semua musisi tampil mengenakan pakaian bermotif batik. Selain itu, beberapa musisi juga tampil dengan sentuhan alat musik daerah. “Jazz bisa dipadukan dengan genre apapun. Jazz itu dapat berkolaborasi dengan apapun.” ucap Wenny Purwanti Ketua Pelaksana Solo City Jazz 2013.
Iga
Mawarni seorang pelantun musik jazz pun tampil dengan menggunakan baju hitam
dan jarik (kain batik untuk bawahan
wanita-red). Ditengah penampilannya, Iga
mengaku sudah tiga kali diundang untuk tampil di Solo City Jazz namun ini kali
pertama dia dapat hadir dan tampil.
Solo
City Jazz sendiri adalah event tahunan yang diselenggarakan
di kota Solo. “Ini seharusnya tahun kelima Solo
City Jazz, tapi menjadi penyelenggaraan keempat, karena tahun 2010 lalu
tidak bisa terpaksa ditiadakan akibat musibah merapi,” Ujar Wenny kepada VISI, Sabtu (28/9).
0 Komentar