Dok.Internet
Oleh Munadhifah
Album stensi band ternama Amerika dipanggung musik rock dunia. Walaupun tanpa pemain bass terdahulunya, Chi Cheng yang tertimpa kecelakaan pada tahun 2008 dan akhirnya meninggal tepat 13 April 2013 lalu, Deftones masih selalu produktif dan solid dalam melakoni pekerjaannya sebagai musisi internasional.
Deftones merupakan sebuah band musik alternative metal rock atau biasa disebut eksperiment rock. yang berasal dari Sacramento, Callifornia yang berdiri sejak tahun 1988. Band ini digawangi oleh Chino Moreno (vocal, gitar), Stephen Carpenter (lead gitar), Sergio Vega (bass), Frank Delgado (Kayboard, turntables), dan Abe Cunningham (drum). Band ini tetap melanjutkan karirnya sampai sekarang, bahkan menjadi salah satu band metal yang cukup diperhitungkan. Keeksisan band ini ditunjukkan dengan dirilisnya album Koi NO yokan yang merupakan album ke-7nya pada akhir 2012 lalu.
Album stensi band ternama Amerika dipanggung musik rock dunia. Walaupun tanpa pemain bass terdahulunya, Chi Cheng yang tertimpa kecelakaan pada tahun 2008 dan akhirnya meninggal tepat 13 April 2013 lalu, Deftones masih selalu produktif dan solid dalam melakoni pekerjaannya sebagai musisi internasional.
Deftones merupakan sebuah band musik alternative metal rock atau biasa disebut eksperiment rock. yang berasal dari Sacramento, Callifornia yang berdiri sejak tahun 1988. Band ini digawangi oleh Chino Moreno (vocal, gitar), Stephen Carpenter (lead gitar), Sergio Vega (bass), Frank Delgado (Kayboard, turntables), dan Abe Cunningham (drum). Band ini tetap melanjutkan karirnya sampai sekarang, bahkan menjadi salah satu band metal yang cukup diperhitungkan. Keeksisan band ini ditunjukkan dengan dirilisnya album Koi NO yokan yang merupakan album ke-7nya pada akhir 2012 lalu.
Di album bertajuk Koi
NO yokan ini Deftones masih mempertahankan ciri bermusiknya yang khas.
Namun ada perluasan konsep bermusik, sehingga lebih terkesan lebar dan fresh. Ada 11 lagu yang diusung dalam
album ke-7 ini, yaitu : Swerve City, Romantic Dreams, Leathers, Poltergeist,
Entombed, Graphic Nature, Tempest, Gauze, Rosemary, Goon Squad, dan What
Happened to You?. Sebelas lagu ini akan membawa pendengar tidak merasa puas
jika belum mendengarkan seluruhnya hingga usai. Hampir semua lagu yang ada
memberikan suara tentang kegelisahan, rasa yang mendalam akan suatu hal namun
tidak bisa dilepas begitu saja. Karena kegelisahan yang disampaikan melalui
lagu ini bak selalu menghantui setiap pendengarnya jika diresapi dengan hati.
Simaklah hits dari
album ini, sebuah lagu berjudul “Leaters”, pendengar akan disuguhi dengan
eksplorasi sound gitar yang sangat tebal, lebar, dan modern. Apalagi
aransemennya yang cukup dinamis dipadukan dengan lengkingan sang vokalis yang
sepertinya memang dimaksudkan untuk melawan distorsi dan ketebalan gitar yang dimainkan.
Walaupun lagu “Leaters” ini eksploratif, namun masih mampu memunculkan
dinamisasi arasemen yang sangat menawan.
Kemudian lagu
“Tempest”, yang karakternya lebih dark dibanding lagu-lagu lainnya dalam album Koi
NO yokan ini. Deftones
begitu berani memasukkan beberapa karakter sound yang terdengar sedikit
mencekam dalam lagu tersebut. Inilah lagu ballad ala deftones, dark tetapi langsung menghentak tajam
ketika kita mendengarkannya. Raungan distorsi sound yang lebar berbarengan dengan hentakan drum yang kuat, seakan
memberikan dimensi suara yang gahar. Selain “Tempest, lagu yang tampil dengan dark adalah “Entombed”. Lagu yang dibuat
oleh band yang sudah memiliki tujuh album ini berkarakter ballad, namun kemasan
suaranya sangat modern, kuat dan tebal. Karakter sound gitar dipilih untuk
menjadi blocking dalam lagu yang diiringi oleh drum loop tersebut.
Jika mendengar satu lagu “What Happened To You?”,
kemungkinan kita akan berfikir lagu ini memiliki materi yang gampang. Akan
tetapi sesungguhnya aransemen dari lagu ini cukup rumit yang menampilkan kesan
macho dan kuat . Untuk lagu ini band yang pernah dianugrahi Best Metal Performance dalam ajang Grammy Award 2001
tersebut tidak mengandalkan sound yang terlalu tebal
dan gahar. Sehingga pendengar akan lebih mudah mencerna lagu yang juga menjadi
hitz album ke-7 Deftones.
Pilihan sound-sound modern yang ditampilkan secara
modern dan berani merupakan kekuatan dari album Koi NO yokan. Tidak heran jika album band yang berdiri dibawah
lebel Reprise ini sempat menempati posisi runner
up di U.S. Hard Rock Album, serta masuk ditangga ke-5 U. S. Rock Albums dan
U.S. Alternative Albums. Album ini sangat layak untuk diapresiasi, karena mampu
mebuat karakter yang kuat dalam setiap music yang dibawakannya.
Selain Koi NO
yokan, Deftones telah berhasil mengeluarkan album dari awal karirnya. Album
bertajuk “Adrenaline” menjadi awal debutnya di blantika musik rock tahun 1995.
Dua tahun kemudian “Around the Fur” berhasil dirilis. Pada awal abad
millennium, yaitu tahu 2000 band pemilik situs www.deftones.com itu mengeluarkan album “White Pony”. Tahun 2003, band
rock dunia ini berhasil membuat album yang diberi nama sama dengan nama
band-nya “Deftones. Sedangkan album “Saturday Night Wrist” adalah album ke-5
yang diluncurkan tahun 2006. Selang empat tahun dari album ke-5, dan setelah
berhentinya sang bassis almarhum, Chi Cheng, Deftones masih sempat mengeluarkan
album bertajuk “Diamond Eyes”.
0 Komentar