Solo - Komite Pemilihan Umum (KPU) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyelenggarakan Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UNS) tahun 2013, Kamis (31/10). Acara yang dibantu oleh panitia Pemilihan Umum (PPU) ini diadakan di halaman masjid Nurul Huda UNS.
Debat ini menghadirkan dua pasangan Capres dan Cawapres, yakni Edo Johan dan Dimas Suroaji dari partai Wali Cinta, dan pasangan koalisi dengan Capres Siswandi dari partai Gebang beserta Cawapres Khalid S. R. dari partai Asmara.
Acara ini merupakan acara puncak dari kampanye dialogis yang sudah terlaksana dari 21 Oktober – 30 Oktober 2013 lalu. Debat Capres – Cawapres ini dirancang dengan tujuan mengetahui kapasitas dan wawasan Capres dan Cawapres. Selain itu KPU juga tertarik untuk mengetahui bagaimana cara Capres beserta Cawapres dalam menyapa mahasiswa sebagai calon pemilih.
“Sebenarnya (acara ini) untuk lebih memperkenalkan calon-calonnya itu siapa saja. Jadi, mahasiswa bisa tahu siapa yang akan mereka pilih nantinya.Tapi sayang hanya sedikit mahasisw yang hadir,” tutur Sekretaris KPU Anggun Putri Aprilia. Menurutnya Anggun mahasiswa jaman sekarang cenderung bersikap apatis.
Hal serupa disampaikan Ketua KPU Alqaan Maqbulloh Ilmi. Alqon Menurutnya yang menjadi kendala dalam acara debat ini ialah susah untuk menarik perhatian mahasiswa. “ Tahun ini KPU sudah mencoba turun ke itu ternyata masih belum bisa menarik perhatian mahasiswa,” keluh Alqaan.
Lebih lanjut, Alqon mengungkapkan harapannya agar kegiatan pemilu raya UNS ini bukan hanya sebagai sebagai formalitas. “Mahasiswa seharusnya tahu siapa calon-calon pemimpin BEM UNS yang pantas untuk dipilih, bukan asal coblos” tutupnya. (Sarah)
Debat ini menghadirkan dua pasangan Capres dan Cawapres, yakni Edo Johan dan Dimas Suroaji dari partai Wali Cinta, dan pasangan koalisi dengan Capres Siswandi dari partai Gebang beserta Cawapres Khalid S. R. dari partai Asmara.
Acara ini merupakan acara puncak dari kampanye dialogis yang sudah terlaksana dari 21 Oktober – 30 Oktober 2013 lalu. Debat Capres – Cawapres ini dirancang dengan tujuan mengetahui kapasitas dan wawasan Capres dan Cawapres. Selain itu KPU juga tertarik untuk mengetahui bagaimana cara Capres beserta Cawapres dalam menyapa mahasiswa sebagai calon pemilih.
“Sebenarnya (acara ini) untuk lebih memperkenalkan calon-calonnya itu siapa saja. Jadi, mahasiswa bisa tahu siapa yang akan mereka pilih nantinya.Tapi sayang hanya sedikit mahasisw yang hadir,” tutur Sekretaris KPU Anggun Putri Aprilia. Menurutnya Anggun mahasiswa jaman sekarang cenderung bersikap apatis.
Hal serupa disampaikan Ketua KPU Alqaan Maqbulloh Ilmi. Alqon Menurutnya yang menjadi kendala dalam acara debat ini ialah susah untuk menarik perhatian mahasiswa. “ Tahun ini KPU sudah mencoba turun ke itu ternyata masih belum bisa menarik perhatian mahasiswa,” keluh Alqaan.
Lebih lanjut, Alqon mengungkapkan harapannya agar kegiatan pemilu raya UNS ini bukan hanya sebagai sebagai formalitas. “Mahasiswa seharusnya tahu siapa calon-calon pemimpin BEM UNS yang pantas untuk dipilih, bukan asal coblos” tutupnya. (Sarah)
0 Komentar