Oleh: R. Ahmad Reiza M.
Judul : The Hunger Games: Catching Fire
Judul : The Hunger Games: Catching Fire
Jenis :
Action, Adventure, Sci-Fi, Young-Adult, Adaptation
Durasi :
146 menit
Sutradara :
Francis Lawrence
Naskah :
Simon Beaufoy, Michael Ardnt, Suzanne Collins
Produksi :
Lionsgate
Pemeran :
Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Donald Sutherland, Sam Claflin, Jena
Malone, Liam Hemsworth, Lynn Cohen, Woody Harrelson
Setelah The
Hunger Games meraih kesuksesannya di tahun 2012, film kedua dari Trilogi The
Hunger Games, Catching Fire tayang di layar lebar pada tanggal 22 November 2013
di Indonesia. Berawal dari ketenaran atas kemenangan Katniss Everdeen (Jennifer
Lawrence) dan Peeta Melark (Josh Hutcherson) di Hunger Games ke-74. Kedua
pemenang itu menjadi sorotan media dan penduduk Capitol, Panem. Namun Presiden
Snow (Donald Sutherland) menaruh dendam pada Katniss. Keputusannya bahwa lebih
baik ia mati bersama Peeta di arena daripada menang sendirian di tahun lalu
menjadi harapan sekaligus pelopor pemberontakan dari distrik-distrik Panem.
Hingga suatu pagi Presiden Snow mengancam Katniss untuk berpura-pura mencintai
Peeta di depan publik agar pemberontakan di Panem mereda.
Padahal di hatinya masih mencintai Gale Hawthorne (Liam Hemsworth), partner berburunya sejak kecil. Hingga Hunger Games ke-75 sekaligus Quarter Quell ke-3 dimana permainan tersebut diselenggarakan dengan peraturan khusus, dan di Quarter Quell ini, pesertanya ialah para pemenang Hunger Games dari tahun-tahun sebelumnya yang dipilih dengan cara undian seperti Hunger Games biasanya. Dari Distrik 12, terpilih Katniss sebagai calon wanita tunggal, dan Peeta menggantikan Haymitch Abernathy (Woody Harrelson) sebagai volunteer. Haymitch menyarankan agar Katniss dan Peeta untuk beraliansi dengan peserta dari distrik lain. Finnick Odair (Sam Claflin) dan Mags (Lynn Cohen) dari Distrik 4, Johanna Mason (Jena Malone) dari Distrik 7 dan peserta lain beraliansi dengan Katniss-Peeta. Bersama-sama mereka bertarung dan bertahan hidup dalam permainan, hingga keajaiban di arena terjadi...
Padahal di hatinya masih mencintai Gale Hawthorne (Liam Hemsworth), partner berburunya sejak kecil. Hingga Hunger Games ke-75 sekaligus Quarter Quell ke-3 dimana permainan tersebut diselenggarakan dengan peraturan khusus, dan di Quarter Quell ini, pesertanya ialah para pemenang Hunger Games dari tahun-tahun sebelumnya yang dipilih dengan cara undian seperti Hunger Games biasanya. Dari Distrik 12, terpilih Katniss sebagai calon wanita tunggal, dan Peeta menggantikan Haymitch Abernathy (Woody Harrelson) sebagai volunteer. Haymitch menyarankan agar Katniss dan Peeta untuk beraliansi dengan peserta dari distrik lain. Finnick Odair (Sam Claflin) dan Mags (Lynn Cohen) dari Distrik 4, Johanna Mason (Jena Malone) dari Distrik 7 dan peserta lain beraliansi dengan Katniss-Peeta. Bersama-sama mereka bertarung dan bertahan hidup dalam permainan, hingga keajaiban di arena terjadi...
The Hunger
Games: Catching Fire memanjakan penikmat film action dan penggemar trilogi The
Hunger Games. Rating 8.2/10 di IMDb.com membuktikan hal itu. Tanggapan positif
membanjiri apresiasi film ini. Beberapa penggemar trilogi The Hunger Games
menyatakan bahwa alur cerita film ini dianggap sesuai dengan novelnya. Berbeda
dengan film adaptasi dari novel lainnya, bahkan saat dibandingkan dengan film
sebelumnya. Efek ledakan, adegan kejar-kejaran dan para peserta bertarung
memuaskan penggemar film action.
Bahkan alur Dan adegan-adegan dalam permainan Hunger Games membuat penonton
tidak diberi waktu untuk menghela nafas, seperti film fenomenal The Raid yang
penuh dengan aksi kekerasan dan membuat adrenalin penonton terpacu—meskipun
tidak sehebat koreografi The Raid. Teknologi masa depan membuat kagum, apalagi
teknologi dalam permainan Hunger Games yang dibuat dengan bantuan CGI,
benar-benar keren. Salah satu adegan yang paling diingat penonton ialah gaun
pernikahan Katniss yang terbakar dan berubah menjadi kostum Mockingjay.
Menakjubkan. Selain efek visual, tentu pemeran-pemeran yang ada sudah menjadi ‘paten’
dalam trilogi ini, Ditambah pula aktor dan aktris berpenampilan baik sebagai
pemeran karakter The Hunger Games, di antaranya Malone dan Claflin.
Rating tinggi
dan banyak respon positif tidak berarti film ini sempurna. Tentu ada sebagian
dari novel yang tidak muncul dalam film—penyakit utama film adaptasi dari novel—meskipun
tidak terlalu berpengaruh. Sebagian penonton merasa cerita sebelum menjelang
Hunger Games agak membosankan. Alur menuju klimaks berjalan cukup lambat,
sehingga terkesan kurang greget.
Apalagi bagi kaum Adam, adegan percintaan dan close-up semacam itu kurang penting. Akhir film yang menggantung
membuat sebagian penggemar The Hunger Games merasa jengkel. Walaupun begitu,
celah-celah kekurangan film ini masih mampu tersamarkan.
The Hunger
Games, Catching Fire cukup memuaskan dan tidak mengecewakan. As I expected. Celah kekurangan sedikit.
Jennifer Lawrence yang memiliki karakter unik, yang saat ini sedang naik daun,
menjadi simbol dari film epic satu
ini. Kekuatan tirani pasti akan jatuh suatu saat nanti, apabila secercah
harapan mengobarkan api semangat. Girl on
Fire—julukan Katniss—yang tangguh mampu menjadi harapan sekaligus
pengobar semangat pemberontakan atas kekuatan tirani.
Poin 8.6/10
cocok diberikan kepada Catching Fire. Alur, twist,
efek visual, cast dan lain-lain
berpadu menjadi satu, menjadi sebuah film epik dan terbaik tahun ini.
0 Comments: