Mbak Sri begitu ia kerap disapa, memulai profesi
sebagai tukang parkir wanita 20 tahun yang lalu. Tak pernah terlintas dalam
benaknya untuk menekuni profesi ini sebelumnya. “Dulu itu awalnya saya merantau
dari Semarang bersama anak saya, mbak. Saya
janda beranak satu dan pengangguran, jadi ya awalnya saya kerja apa aja mbak yang penting halal,” ujar Sri Mulyani ketika ditemui di
Taman Jurug (18/3).
Menjadi
orang tua tunggal di usia muda memang tidak mudah baginya, ia harus membanting
tulang menghidupi anak semata wayangnya. Mulai dari kuli serabutan, membantu
berjualan, tukang dorong gerobak, sampai pemulung botol minuman pernah dijalani sosok wanita
yang kini berusia 49 tahun tersebut.
“Menjadi
tukang parkir disini lebih senang mbak,dibanding
kerja-kerja saya yang dulu. Saya senang lah
pokoknya disini,” jelasnya sembari tersenyum.
Wanita
yang kerap berpakaian kasual ini mengaku bahagia menjalani profesinya sebagai
tukang parkir, meskipun penghasilan yang didapat tidaklah besar. “Biasanya itu
dapat uang parkir sehari dipotong kantor pusat sebesar 20 persen, sisanya
dibagi sama rata antara saya dengan kantor Jurug. Ya maksimal sehari 40-50 ribu-an, mbak,” tuturnya.
Berpenghasilan
rendah, tak lantas membuat Sri Mulyani gentar menyekolahkan anaknya. Dengan
biaya seadanya, ia mampu memberikan pendidikan layak bagi anaknya meskipun
mereka harus tinggal di warung kecil milik saudara mereka yang terletak di pinggiran
Taman Jurug.
“Saya
sama anak saya dulu ya ikut saudara
tinggal di warungnya, mbak, sambil
bantu-bantu. Kalau sekarang saya sudah kos di daerah Petoran”, tuturnya. Ketika
ditanya mengenai suka-duka yang dialami, Sri Mulyani hanya bisa tersenyum dan
bercerita bahwa Ia selalu bahagia dan bersyukur dengan jalan hidupnya saat ini.
“Kuncinya itu bersyukur mbak, saya
dapat 10 ribu atau 20 ribu tetep senang,”
tambahnya.
Prinsipnya
yang hebat mengenai rezeki membuatnya tidak pernah merasa sedih, kecewa,
ataupun berduka atas kehidupannya itu. “Selama ini saya tidak pernah mengeluh
ataupun susah, malah saya sering membantu tetangga-tetangga saya,” jelasnya.
Karena kecintaan terhadap profesinya, Sri Mulyani bahkan tidak rela melepas
pekerjaannya tersebut meskipun anaknya sudah memintanya berhenti menjadi tukang
parkir. Bahkan ia berniat untuk menekuni profesinya itu hingga usia senja. “Wah
kalau saya masih diberi kesehatan, saya pengen
disini sampai tua,” pungkasnya. (Fatma)
0 Comments: