Dok. Panitia |
Diskusi yang diadakan Departemen Advokasi dan Kemahasiswaan HIMAKOM tersebut dihadiri oleh Dekan FISIP Pawito, Wakil Dekan II Hamid Arifin, Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Prahastiwi Utari, Didit selaku pihak ICT (Information, Communication, and Technology) FISIP, beberapa dosen Ilmu Komunkasi, dan mahasiswa Ilmu Komunikasi dari beberapa angkatan.
Dalam diskusi ini, mahasiswa mengeluhkan fasilitas yang bermasalah, seperti toilet, proyektor LCD (liquid crystal display), AC (air conditioner), dan koneksi internet melalui Wi-Fi (wireless fidelity) di FISIP. Menurut Hamid, bermasalahnya berbagai fasilitas kampus disebabkan ulah pengguna yang kurang sabar atau kurang paham teknologi. “Kita tidak bisa mengawasi semua ruangan dengan satu pegawai,” tuturnya mengenai penjagaan fasilitas kampus.
Program studi Administrasi Negara, Hubungan Internasional, dan Sosiologi memiliki Wi-Fi sendiri, sedangkan Ilmu Komunikasi tidak. Karenanya sebagian mahasiswa yang hadir juga mempertanyakannya. “Dikira sudah ada, karena SSID (service set identification -red) ‘Komunikasi FISIP UNS’ sudah ada. Padahal bukan kita yang pasang,” jawab Didit.
Tidak tersambungnya Wi-Fi juga dikeluhkan oleh mahasiswa, berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan HIMAKOM. Solusi dari Didit adalah mengunduh panduan melalui tautan pada banner kiri bawah website FISIP (http://fisip.uns.ac.id/ -red).
Toilet dan kebersihan kampus juga dibahas oleh Hamid. Bermasalahnya toilet sebelah sekretariat LPM VISI di Gedung 2 lantai dua disebabkan oleh toilet yang terletak persis di atasnya. Sedikitnya pegawai di FISIP menyebabkan pemeliharaan fasilitas kampus tidak berjalan maksimal. Ia berharap mahasiswa bisa bertanggungjawab dalam menggunakan fasilitas kampus. (Reiza)
0 Comments: