Dok.VISI/Reiza |
lpmvisi.com, Solo - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengadakan Festival
Payung Indonesia di Taman Balekambang, Manahan. Acara ini diadakan sejak Jumat sore
sampai Minggu, (28-30/11/2014)
selama tiga hari berturut-turut.
Festival
yang baru diadakan pertama kali di Indonesia ini diawali dengan sambutan oleh Menteri Pariwisata Arief
Yahya. Dalam
sambutannya, Arif Yahya berbicara
seputar potensi kekayaan budaya Indonesia, salah satunya pada sektor ekonomi.
Memanfaatkan wisatawan mancanegara yang berlibur di Indonesia. “Rata-rata
wisman (wisatawan mancanegara –red)
menghabiskan uang sekitar US$1.200,00,” ungkapnya. Pada pukul 17.30, acara ini
resmi dibuka oleh Menpar Arief Yahya dan beberapa pejabat lain, seperti
Walikota dan Wakil Walikota Solo, dengan membuka payung.
Dengan
diadakannnya festival ini,
menjadi keuntungan tersendiri bagi pelaku industri lokal di Solo dan kota-kota lain
seperti Yogyakarta dan Tasikmalaya yang juga memiliki payung yang khas. Sebagai
contoh, perwakilan dari Tasikmalaya menampilkan dan menjual payung geulis yang banyak diminati oleh pengunjung.
Selain itu, pengunjung tidak hanya menikmati pertunjukan payung, tetapi banyak
juga dari mereka yang foto bersama dengan para penari.
Selain
pameran payung, dalam festival ini juga terdapat beberapa stand yang menampilkan display kebudayaan yang berasal dari
kota-kota di Indonesia. Seperti stand
dari Kemenpar yang menampilkan kebudayaan khas kota Semarang.
Meski hujan sempat mengguyur saat acara berlangsung, namun, ramainya pengunjung menunjukkan animo masyarakat yang
tinggi terhadap acara kebudayaan nasional ini. (Reiza)
0 Comments: