Oleh: Astini Mega Sari
Kamu yang sedang menatap dalam cermin
Kamu yang sedang menatap dalam cermin
Untuk apa
berpura-pura?
Tak lelahkah
selalu tersenyum pada mentari
tapi
menangis sendu pada sang malam?
Menggigil
oleh sang angin dan tak pernah menyebut sesuatu selain sebuah nama
Kamu yang tak bisa mengartikulasi rindu
Tak lelahkah
selalu berdamai dengan jarak dan waktu?
Sedangkan
jarak seringkali jadi pengganggu
Sedang waktu
terus berjalan tanpa ijinmu
Lalu tanpa
sadar membuatmu tak pernah melangkah bahkan jika itu hanya satu-satu
Kamu yang selalu menyebut sebuah nama seperti
merapal mantra
Yang
menyematkan doa di setiap geraknya
Jika lelah,
berhentilah
0 Comments: