Dok.VISI/NBA |
lpmvisi.com,
SOLO
– Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM)
INKAI UNS kembali
menggelar Sebelas Maret Cup, sebuah ajang kejuaraan karate tingkat mahasiswa
yang mempertemukan atlet-atlet
dari
seluruh Asia Tenggara. Kegiatan dua tahunan ini diselenggarakan pada 6-8 Maret 2015 di
Gelanggang Olahraga (GOR) Sritex Arena,
Surakarta.
Ulfa Priyatni selaku
koordinator acara mengungkapkan,
kejuaraan
ini tergolong spesial, karena hanya mempertandingkan atlet-atlet karate
mahasiswa, bukan kompetisi terbuka yang dapat diikuti oleh semua golongan.
“Kejuaraan yang memiliki format berbeda dari kejuaraan-kejuaraan karate pada
umumnya ini tergolong sukses menarik minat para aktor-aktor karate di
Indonesia. Hal ini terbukti dari kesediaan Pengurus Besar Federasi Olahraga
Karate-Do Indonesia (PB-FORKI) untuk menjadikan acara kami sebagai agenda tetap
mereka,”
terangnya.
Melalui tema “Culture in Your
Life. Karate in Your Soul”, event ini ingin menyampaikan pesan agar
karate dan kebudayaan lokal haruslah menyatu. “Kita semua tahu bahwa karate
bukanlah bela diri
asli Indonesia. Namun,
kami coba membentuk mindset rakyat
Indonesia bahwa sebetulnya karate dan kebudayaan Indonesia dapat menyatu. Bukan
berarti dengan pesatnya perkembangan karate di Indonesia sejauh ini, kebudayaan
asli Indonesia ditinggalkan, namun tetap harus dipegang erat,” jelas Ulfa.
Lebih lanjut Ulfa
menuturkan, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan event ini, salah satunya adalah saat dikeluarkan keputusan dari
PB-FORKI bahwa acara ini harus diganti tanggal. Syahrul, seorang official dari Universitas Muhammadiyah
Malang mengeluhkan hal tersebut. “Pada mulanya, kejuaraan ini akan digelar pada
tanggal 22-24 Maret 2015, namun belakangan kami mendapat informasi bahwa pada
tanggal yang sama akan diadakan kejuaraan yang serupa di tempat lain, oleh karena itu kejuaraan ini harus
dipercepat tanggalnya. Hal ini berdampak negatif bagi atlet kami, karena
persiapan yang kami lakukan jadi harus terburu-buru,” keluhnya.
Untuk selanjutnya Ulfa
berharap, kejuaraan yang dijadikan rangkaian acara Dies Natalis Universitas Sebelas Maret ini dapat lebih menarik
minat orang-orang awam yang tidak mengenal karate. “Karate berbeda seperti
sepakbola atau basket, di mana
orang-orang tidak butuh untuk terjun langsung ke dalamnya untuk juga
menikmatinya. Kami berharap kalau karate dapat lebih memasyarakat di Indonesia,” pungkasnya. Selain
mempertandingkan atlet-atlet mahasiswa, Sebelas Maret Cup juga memberi ruang
bagi meningkatnya ekonomi kerakyatan. Ini ditandai dengan belasan stand merchandise karate yang berdiri di sekeliling GOR Sritex
Arena. (NBA)
0 Comments: