Oleh: Maharani Krisna H.
Artis : Meghan Trainor
Album : Title
Genre : Blue-eyed soul, doo-wop, pop
Durasi : 32:27 menit
Produksi :
2014
Label : Epic Records
Produser : Meghan
Trainor, The Elev3n, Chris Gelbuda, Kevin Kadish, J.R. Rotem
Setelah menghentak dunia permusikan dengan single “All About That Bass” yang
menduduki posisi pertama Billboard Hot 100 selama 7 minggu berturut-turut di tahun 2014, 9
Januari 2015 lalu, Meghan Trainor dilabeli oleh Epic Records merilis album
studio berjudul “Title”. Album studio ini dirilis untuk menggantikan extended play (EP)
Meghan Trainor yang berisikan beberapa single-nya
tahun 2014.
Ditulis dan diaransemen oleh Kevin Kadish dan Meghan Trainor
sendiri, lagu-lagu dalam album ini merupakan kombinasi dari genre yang berbeda, seperti: blue-eyed soul, doo-wop,
carribean, soca, hip hop, R&B, dan pop. Dari
segi musik, album ini terinspirasi oleh kecintaan Meghan Trainor pada gaya throwback (retro) era musik tahun
1950-an dan 1960-an.
Berisikan 11 lagu untuk edisi standar dan tambahan 4 lagu
ekstra untuk edisi deluxe, album
“Title” dibuka dengan 24 detik intro gaya “Mr. Sandman”, “The Best Part”,
dimana Meghan Trainor menyatakan bahwa ia senang menjadi penulis lagu. Terlebih
lagi, hal yang paling menyenangkan baginya adalah menjadi penyanyi yang
menyanyikan lagunya sendiri. Seperti bonus track “Voice Memos” Taylor Swift di
album 1989, intro “The Best Part” dirancang untuk mencegah adanya fitnah tentang
kemurnian ciptaannya. Dari awal, Trainor ingin mengatakan bahwa lagu-lagu di
album “Title” tidak murni ciptaannya sendiri tetapi juga atas bantuan orang
lain.
Lirik-lirik dalam album ini menawarkan tentang
pemberdayaan perempuan, harga diri dan kesadaran diri. Lagu “Dear Future
Husband” seakan ingin mengungkapkan pandangan feminis Meghan
Trainor seperti yang tersirat pada lirik: “So don't be thinking
I'll be home and baking apple pies, I never learned to cook.” Begitupun
lagu “Title” yang menceritakan perasaan seorang wanita yang tidak mau
digantungkan statusnya oleh seorang pria: “Baby, don't call me
your friend. If I hear that word again, you might never get a chance to see me
naked in your bed.” Dari lirik-lirik
tersebut, Trainor seolah ingin menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang bossy, egosentris dan jujur seksual.
Lagu
“All About That Bass” dan “Close Your Eyes” berisikan pesan moral yang bagus,
yaitu tentang rasa percaya diri yang harus dimiliki perempuan. “All About That
Bass” merupakan sebuah lagu bergenre bubblegum pop dan doo-wop yang liriknya membahas tentang citra tubuh secara
positif. Trainor terinspirasi dari perjuangannya sendiri dalam membangun citra
diri ketika remaja, dimana saat itu ia mempunyai tubuh yang tergolong curvy dibanding teman-temannya. Begitupun
dengan lagu “Close Your Eyes” yang memiliki lirik: “Everybody's born to be
different. That's
the one thing that makes us the same. So
don't you let them words try to change you. Don't let them make you into something you ain't“, seakan
ingin mengatakan bahwa setiap perempuan memiliki keunikan masing-masing yang
semuanya itu akan terlihat indah jika mereka menutup mata dan bersyukur. Tak
heran jika lagu “All About That Bass” dinominasikan dalam MTV Europe Music Awards kategori Best
Song with a Social Message
serta dinominasikan dalam kategori Favorite
Song of The Year di Grammy Awards dan Kids Choice Award.
Selain
lirik-liriknya yang sangat berarti dan penuh pesan sosial, Meghan Trainor
memberikan kejutan menarik pada album ini, yaitu duet bersama John Legend di
lagu “I’m Gonna Lose You” dan Shy Carter di lagu “Mr.Almost”. Selain itu, di
beberapa lagunya seperti “Bang Dem Sticks”, “Credit”, “My Selfish Heart”, dan
“Lips Are Movin” Meghan Trainor juga menunjukkan kemampuan rap-nya. Kombinasi antara
karakter vokal yang unik dengan kemampuan rap yang bisa dibilang bagus, menjadi
hal menarik lain yang disuguhkan album “Title” ini.
0 Comments: