Dok.Visi/Yasinta |
Sebanyak 30 sampai 40 mahasiswa mengkuti aksi tersebut. Alasan digelarnya aksi ini masih berkaitan dengan terbunuhnya Sudiyono yang pada hari Selasa kemarin dibawa oleh densus 88 dari Klaten, dimana banyak kejanggalan serta alasan sepihak dari polisi yang dirasa tidak logis.
“Melihat kinerja Densus 88 dari 2004 sampai saat ini kita merasa bahwa kaum muslim saja yang menjadi korban,” ujar Rahmadi, selaku koordinator lapangan.
Selain sering melakukan salah tangkap, menurutnya sudah menjadi rahasia umum di masyarakat bahwa Densus 88 itu memerangi Islam bukan teroris. Mereka menuntut kepada pemerintah untuk segera melakukan pembubaran terhadap Densus 88, memeriksa dan mengaudit setiap kasus, serta mengadili aparat Densus 88 yang terbulti melakukan tindakan kekerasan dan pembunuhan.
“Kami berharap masyarakat paham bahwa tidak ada suatu kebaikan adanya densus 88, adanya mereka membuat suasana terorisme yang mereka gembar-gemborkan akan semakin hidup,” pungkas Rahmadi. (Yasinta)
0 Comments: