Dok. VISI/Ervyan |
Petikan instrumen khas keroncong cak dan cuk yang masing- masing dimainkan oleh Walikota Solo FX. Hadi Rudyatmo, serta wakilnya Achmad Purnomo menandai dibukanya SKF 2016. Lanjut dengan lantunan lagu keroncong legendaris, Bengawan Solo oleh panitia serta penyanyi keroncong legendaris, Waldjinah.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia SKF 2016, Ary Mulyono menuturkan perihal tema yang dipilih tahun ini, yakni Trisula Keroncong Mendunia. "Trisula atau tiga yang dimaksud yakni keroncong asli, keroncong kreasi modern atau kolaborasi, dan keroncong orkestra," jelas Ary Mulyono lewat sambutan singkatnya.
Pada kesempatan itu pula, Walikota Solo menegaskan perlunya menghidupkan dan melestarikan musik keroncong terlebih dengan predikat Solo sebagai kota keroncong, yang juga tempat tumbuh musisi-musisi keroncong ternama, Almarhum Gesang salah satunya.
Walikota Solo, juga unjuk kebolehan dengan menyanyikan salah satu lagu keroncong bersama Yayasan Kesejahteraan Tunanetra (Yaketuntra). Para penonton pun menyambut antusias aksi walikota tersebut. Musik yang mengalun beriringan rapi dengan tepuk tangan para penonton yang hadir.
Tak kurang dari 10 orkes memeriahkan SKF tahun ini. Mereka berasal dari berbagai kota dengan ciri khas masing-masing, seperti yang tampil pada hari pertama yakni Orkes Keroncong Gita Abadi, Tulungagung dan Orkes Keroncong Lapis Legit, UPI Bandung. Selain Waldjinah, nama-nama kondang lain seperti Yati Pesek, Sruti Respati, Endah Laras, Tuti Maryati, Djaduk Ferianto dan sederet artis lain juga siap menghibur lewat alunan musik keroncong yang disajikan dengan suasana stasiun kota. (Ervyan)
0 Komentar