(Dok. Internet) |
Oleh: Herdanang Ahmad Fauzan
|-------|
Ini awal bulan
Hujan di matanya membiusku
Menyapu jiwa-jiwa resah
Menerangi deraan masalah
Menegaskan sisa-sisa semangat
Yang pernah terombang-ambing…
Di tapal batas ada dan tiada
---
Cahayaku menyala….
---
Bergumpalan awan di langit timur
Putih, bersih, berarak-arak
Lapang
Tak terhingga…
Dari sana kupetik sinar mentari
Kuhadirkan ke khatulistiwa
Untuk menghapus resahmu
---
Aku terpikat masuk perangkap
Hujanmu jadi gerimis..
Gelap merayuku
Sekejap dan cepat
Bagai malam yang hanya sesaat
Dan tak mungkin bisa dimiliki
---
Kini tak ada lagi hujan sejukmu
Yang selalu kutunggu di pertengahan bulan
Nyalaku pun redup
Kehilangan pesonanya
---
Sejak awal kau tak bermaksud
Aku tahu itu..
Dan kita jadi korban
Hingga tak ada pemenang
---
Nyalaku yang redup masih tersisa
Tetap ingin menenangkanmu
Seperti gerimismu
Yang tak mengizinkanku berontak
|-------|
0 Comments: