Dok. VISI/Irma |
Selain Ravik, Darsono selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni juga berhalangan hadir dalam acara tersebut. Ketidakhadiran Ravik dan Darsono tentu sedikit menimbulkan kekecewaan, pasalnya keduanya merupakan orang-orang yang duduk di kursi birokrasi tertinggi UNS sekaligus pihak yang sangat menentukan alur kebijakan di Kampus Kentingan. Kepada VISI, Novi (18) mengungkapkan kekecewaannya. “Kecewa karena rektor nggak dateng. Jadinya belum bisa dapat jawaban yang benar-benar memuaskan.”
Di luar kekecewaan atas ketidakhadiran rektor, Novi juga berpendapat bahwa acara tersebut setidaknya dapat menjadi fasilitator dalam penyampaian aspirasi mahasiswa kepada birokrat kampus terkait target UNS untuk menjadi WCU dan PTN-BH. “Mau jadi WCU kok toiletnya trocoh (atapnya bocor-red), kan ya nggak lucu,” timpal Novi.
Acara Rembug Mahasiswa yang dikemas dalam bentuk diskusi dan dimulai pukul 14:00 serta berakhir tepat pukul 16:30 tersebut secara keseluruhan berjalan cukup meriah. Banyak pertanyaan dan pembahasan menarik yang tersajikan. Isya Rahmat misalnya. Mahasiswa jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS ini menanyakan tentang kedisiplinan serta komitmen para dosen dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sementara itu Siwi Prasetyo, mahasiswa Fakultas Hukum UNS yang juga sekaligus merupakan anggota UKM Kempo menanyakan tentang kurang terkoordinirnya sistem perizinan penggunaan Gedung Olah Raga (GOR) UNS. Tampil sebagai moderator dalam acara tersebut adalah Khusnul Khotimah, mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi dan Pangan 2013, Fakultas Pertanian UNS. (Irma)
0 Komentar