Setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dan Konferensi Sosiologi Perkotaan di tahun 2015, mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menggelar kegiatan serupa yang akan diselenggarakan pada 8 Desember 2016. Dengan fokus menyoroti dinamika perkotaan yang berimbas pada identitas kota, kegiatan kali ini mengusung tema Identitas Kultural Kota.
Eksistensi Kota Solo sebagai kota dengan budaya yang kental menjadi latar belakang pemilihan tema tersebut. Solo yang terkenal lewat julukan Kota Budaya terus menggencarkan identitas ini dan salah satu cara yang diusung adalah melalui penyelenggaraan pertunjukan seni. Bagaimana Kota Solo dapat bertahan menjaga identitas kebudayaannya di tengah laju globalisasi menjadi kajian utama penelitian yang nantinya akan dipaparkan dalam Seminar Nasional dan Konferensi Sosiologi Perkotaan.
Panitia mengajak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi nasional untuk turut berpartisipasi dalam konferensi tersebut dengan mengajukan karya tulis mereka selama periode 12 Oktober hingga 12 November 2016. Subtema yang bisa dipilih untuk karya tulis mencakup Identitas Kultural Kota, Konsumersime Perkotaan, Marjinalisasi, Makna Ruang Kota, dan Komunitas Perkotaan.
“Dengan keikutsertaan peserta call for paper diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus menulis terkait isu perkotaan dan dapat dikutsertakan dalam ajang call for paper lain, jurnal nasional dan tidak menutup kemungkinan jurnal internasional,” kisah Satrio Aji Wibowo selaku ketua panitia kegiatan ini, saat mengungkapkan harapannya terkait penyelenggaraan kompetisi call for paper Konferensi Sosiologi Perkotaan.
0 Comments: