Baliho besar di tempat parkir FISIP UNS menjadi pemandangan baru di awal semester ini, namun masih ada sebagian warga FISIP yang belum paham tujuan pengadaan baliho tersebut. (Dok. VISI/Mae) |
Ada yang menarik di
lingkungan FISIP UNS sejak dimulainya tahun akademik semester genap Februari
lalu. Hal tersebut tak lain dan tak bukan adalah baliho yang berdiri tegak di
bagian utara tempat parkir fakultas jingga.
Terlepas
dari kehadirannya yang cukup mencolok, ternyata tak semua mahasiswa FISIP
menyadari eksistensi baliho tersebut. Hal ini terbukti tatkala VISI menanyai
sejumlah mahasiswa yang mengaku tidak tahu-menahu perihal baliho setinggi
kurang lebih enam meter tersebut. Ketidaktahuan itu tergambar dari sejumlah tanya yang dituturkan
mahasiswa. Mulai dari tujuan dibangunnya baliho, hingga apa sesungguhnya fungsi
di balik kehadirannya.
“Iya,
untuk balihonya tahu, lihat dari parkiran.
Baru-baru ini yah dipasang? Tapi untuk fungsinya sih masih
tidak tahu,” kisah Sinta Oktaviani, mahasiswi Sosiologi 2015 kepada VISI,
Selasa (14/3/2017).
Demi menjawab pertanyaan
menggantung tersebut, VISI kemudian menemui Hamid Arifin,
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FISIP UNS pada Selasa (14/3/2017) kemarin.
Ketika berkunjung ke ruangannya, kami disambut dengan senyuman khasnya lantas
dipersilakan masuk. Hamid kemudian menjelaskan bahwa baliho raksasa tersebut
memang sengaja dibuat oleh pihak fakultas untuk kepentingan-kepentingan yang
berkaitan dengan fakultas.
“Kita
punya tanggung jawab untuk menginformasikan visi dan misi, budaya
kerja, ucapan-ucapan selamat dan sebagainya kepada civitas akademika
FISIP, yaitu kepada mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan kemudian kepada
tamu-tamu dan semua orang yang lewat di sana,” terang Hamid kala ditanya
fungsi baliho tersebut. Lebih lanjut, Hamid menuturkan bahwa baliho
itu juga dapat digunakan untuk
kegiatan kemahasiswaan.
“Untuk
kegiatan yang sekiranya dirasa penting, kemudian tidak merusak pemandangan,
baliho itu bisa saja dipakai (kegiatannya
dipromosikan di baliho -red). Kegiatan mahasiswa kan hanya
sementara, kalau sudah selesai ya dilepas lagi,” imbuh Hamid.
Seperti
halnya kegiatan kemahasiswaan yang juga membutuhkan aturan dan proses, pemasangan banner kegiatan mahasiswa di baliho tersebut juga
harus melalui mekanisme tersendiri. Mahasiswa wajib mengajukan surat perizinan
kepada Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan dengan menyertakan contoh
gambar dari banner yang nantinya akan dipasang. Proses ini dilakukan agar pihak
fakultas dapat mengetahui apakah banner yang
dimaksud layak untuk
dipublikasikan.
Penggunaan
baliho oleh mahasiswa tidak dipungut biaya administrasi. Hanya saja, setelah mendapat izin dari pihak
fakultas, mahasiswa harus mengurus proses pemasangannya secara mandiri karena
pihak fakultas tidak menyediakan petugas khusus untuk memasang banner di baliho tersebut.
Lokasi baliho yang terletak di tengah area parkir
dipilih karena dianggap cukup strategis, sehingga akan memudahkan orang untuk membaca informasi yang ditempel
di sana. Dua sisi space membuat setiap orang yang melewati lokasi
tersebut dapat dengan mudah melihat dari arah manapun. Hamid berharap
baliho ini dapat menjadi media sosialisasi yang baik, sehingga civitas akademika khususnya
mahasiswa lebih banyak tahu tentang FISIP serta pengumuman-pengumuman penting
dari pihak fakultas.
Usai
mendapat informasi dari pihak fakultas, sore itu juga VISI menemui
beberapa mahasiswa untuk menanyakan ketertarikan mereka menggunakan baliho tersebut sebagai media
sosialisasi. Salah satu mahasiswa yang ditemui adalah Arief Noer Prayogi, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi 2015 yang juga sekaligus Kepala
Direktorat Kajian Kebijakan Kampus BEM FISIP UNS.
“Kalau memang nantinya baliho itu bisa dipasang buat Ormawa atau UKM, pastinya
dipasang. Karena itu kan sangat strategis dan ukurannya besar. Kita tidak perlu
mengotori fakultas kita, bisa memasang disitu secara resmi dan lebih aesthetic.
Kalau nantinya menurut kami strategis untuk mengiklankan acara
disitu, kami akan pasang,” ungkap Yogi.
Hal
senada diungkapkan Sinta Oktaviani yang juga merupakan aktivis Lembaga Kegiatan Islam
(LKI) FISIP UNS. Setelah mendapat
penjelasan dari VISI mengenai fungsi baliho, Sinta mengatakan
tertarik memanfaatkannya sebagai media sosialisasi. Menurutnya, lokasi baliho
yang berada di dekat parkiran dirasa cukup
strategis dan lebih efektif untuk mensosialisasikan kepada khalayak umum
terkait informasi yang akan disampaikan. Menurut Sinta, apabila pamflet atau banner acara
hanya ditempel di sudut-sudut area FISIP saja, belum tentu semua orang
dapat membaca. “Soalnya kebetulan LKI akan ada acara-acara yang
mesti semua warga FISIP tahu,” pungkas Sinta.
Pada akhirnya, terjawab
sudah bahwa baliho tersebut memang dibangun untuk kepentingan FISIP, termasuk mahasiswanya. Sebagian
mahasiswa pun menyambut dengan baik kemunculan baliho tersebut. Kedepannya, tentu diharapkan fungsi dari baliho ini dapat
dimaksimalkan, baik oleh mahasiswa maupun pihak fakultas. (Iim, Mae,
Yuni)
0 Comments: