Penampilan dari Komunitas Musik dan Film FIB UNS yang turut
memeriahkan Ulang Tahun KMF ke-23, pada Senin (27/3/2016). (Dok.VISI/Marda)
|
lpmvisi.com, Solo – Komunitas Musik FISIP (KMF) merayakan hari jadinya yang ke-23 semalam, Senin (27/3/2017). Bertempat di parkiran Gedung 4 FISIP, KMF mengemas acara ulang tahunnya dengan meriah. Hal tersebut terlihat dari antusiasme penonton yang mayoritas berasal dari perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FISIP maupun fakultas lain yang turut diundang guna memeriahkan acara. Mengambil tema Swastika Nusantara, KMF menyuguhkan nuansa nusantara yang kental dalam perayaan ulang tahunnya kali ini, mulai dari performer yang menyanyikan lagu-lagu khas daerah hingga dresscode panitia dan tamu undangan yang menggunakan batik.
“Anak musik tidak
boleh melupakan nilai-nilai budaya,” ungkap Rivaldi selaku ketua panitia ketika ditemui reporter VISI pada sela-sela kemeriahan acara. Lewat acara ini pula, mahasiswa Program
Studi Sosiologi 2016 ini ingin berpesan supaya mahasiswa sebagai generasi muda
tidak lupa dengan budaya Indonesia.
Senada dengan Rivaldi, Yosua sebagai Ketua
KMF mengharapkan melalui acara ini mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa
tidak melupakan budaya leluhur. “Bolehlah kita menerima budaya negara lain,
tapi jangan lupa dengan budaya negeri kita sendiri,” sambung mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi 2014 yang kerap disapa 'Jojo' ini.
Pengunjung pun
ikut larut dalam kemeriahan acara. Intan Annisa, salah satu delegasi dari Himpunan Mahasiswa
Hubungan Internasional (Himaters) mengaku cukup menikmati acara ini. “Pengisi
acaranya sih udah bagus, tapi panitia
itu kurang teratur dan belum terarah,” ujarnya. Apresiasi juga ia berikan
terhadap konsep dresscode yang ditentukan panitia, “dresscode batik itu bagus banget sumpah,” imbuh Intan.
Serupa dengan Intan, Noemie—salah satu pelajar
asal negara Prancis yang mengikuti program pertukaran pelajar di UNS—mengapresiasi acara ini. Ia pun menuturkan bahwa dirinya bahkan rela membeli baju batik baru agar
sesuai dengan dresscode yang
ditentukan oleh panitia. “Ini sebuah komunitas yang
bagus, bermusik dan menyatukan perbedaan-perbedaan dengan pertemanan. Menurutku
ini adalah hal yang bagus dan kuharap mereka dapat terus melanjutkan hal ini,”
pungkas Noemie. (Marda, Nabilah)
0 Comments: