Beberapa payung yang dipamerkan di acara Festival Payung Indonesia 2017. (Dok.Visi/Laila) |
Lpmvisi.com, Solo - Festival Payung Indonesia kembali berlangsung tahun ini. Berbeda
dari penyelenggaraan sebelumnya, kali ini agenda rutin Kota Solo yang
berlangsung selama tiga hari, yakni dari Jumat (15/9/2017) hingga Minggu
(17/9/2017) tersebut dihelat di kawasan Pura Mangkunegaran.
Ratusan
payung-payung khas nusantara yang ditata sedemikian rupa menarik minat
pengunjung yang menyempatkan datang ke festival tersebut, atau sekedar berfoto dengan gambar latar aneka ragam payung. Pengunjung pun
datang dari usia beragam, mulai dari anak kecil, dewasa,
hingga orang tua. Mereka seolah berbaur menjadi satu dan membanjiri kawasan Pura Mangkunegaran dari pagi hingga
larut.
Keramain pengunjung di festival payung Indonesia 2017. (Dok.Visi/Laila) |
Agus (42), salah satu pengunjung yang selalu hadir di acara serupa
tiap tahunnya, mengatakan jika acara kali ini lebih bagus. Menurutnya, salah satu indikator bagus atau tidaknya suatu acara adalah tingkat keramaian pengunjung.
"Lebih bagus
dari tahun kemarin, soalnya lebih rame," ucapnya kala ditemui VISI di
sela-sela acara, Minggu (17/9/2017).
Sementara itu, Sri
(56) mengungkapkan ketertarikannya terhadap acara ini. Selain sebagai
ajang edukasi, menurut Sri Festival Payung Indonesia dapat mengenalkan budaya-budaya lampau, khususnya payung kepada generasi muda.
Apa yang diungkapkan Sri memang beralasan. Tak hanya di area lapangan, ketika masuk ke area pendopo Pura Mangkunegaran pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan aneka jenis payung. Umumnya payung-payung ini dipamerkan di stand-stand yang berjajar. Jenis payung pun beragam, mulai dari payung lukis, payung rajut, payung batik, payung kain, dan masih banyak lagi.
Apa yang diungkapkan Sri memang beralasan. Tak hanya di area lapangan, ketika masuk ke area pendopo Pura Mangkunegaran pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan aneka jenis payung. Umumnya payung-payung ini dipamerkan di stand-stand yang berjajar. Jenis payung pun beragam, mulai dari payung lukis, payung rajut, payung batik, payung kain, dan masih banyak lagi.
Salah satu stand pameran aneka payung (Dok.Visi/Laila) |
Beberapa payung yang dipamerkan di acara Festival Payung Indonesia 2017. (Dok.Visi/Laila) |
Tak hanya pameran aneka payung, festival kali ini juga menampilkan
berbagai acara lain, diantaranya fashion show payung dari
desainer-desainer ternama. Sosok-sosok seniman kondang seperti Dian Oerip (Jakarta), Maharani Styawan
(Klaten), Ofie Laim (Bandung), dan Rory Wardana (Solo) turut memamerkan kreasi masing-masing. Ada pula acara sarasehan, workshop fotografi, pentas tari, hingga lomba lukis
payung anak.
Festival Payung 2017 sendiri mengusung tema Sepayung Indonesia. Tema ini merupakan simbol
dari keberagaman budaya yang ada di nusantara.
"Di Indonesia banyak payung tradisi, dan festival ini menjadi wadah dalam satu payung, payung-payung dari berbagai daerah," ungkap Lia selaku panitia acara kepada VISI.
"Di Indonesia banyak payung tradisi, dan festival ini menjadi wadah dalam satu payung, payung-payung dari berbagai daerah," ungkap Lia selaku panitia acara kepada VISI.
Tingginya antusiasme
pengunjung menyumbang andil besar dalam kemeriahan festival tahun ini. Tak
hanya masyarakat lokal saja, beberapa bahkan berasal dari luar
kota hingga luar negeri.
"Harapannya
pengunjung lebih tertib, terutama soal sampah yang pengunjung masih kurang sadar.
Karena bukan cuma dari Indonesia (pengunjungnya-red), tapi juga dari internasional," lanjut
Lia kemudian. (Laila)
0 Comments: