Suasana salah satu titik pada lokasi Festival Kuliner, Kamis (21/9/2017). Festival Kuliner merupakan salah satu dari rangkaian acara Festival Ragam Pasar Tradisional 2017. (Dok.VISI/Fauzan) |
lpmvisi.com, Solo – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyelenggarakan Festival
Ragam Pasar Tradisional bertajuk "Kumandange Pasar” pada Kamis (21/9/2017)
hingga Minggu (24/9/2017). Bertempat di Benteng Vestenburg, 44 pasar tradisional yang tersebar di Kota Solo tercatat
mengikuti acara ini. Dengan menampilkan beberapa dagangan khas masing-masing
pasar, Pemkot Solo berniat untuk mempromosikan pasar-pasar tersebut kepada
masyarakat luas.
“Kami
mempromosikan pasar-pasar tradisonal ini supaya pasar tradisional tetap eksis
pada era persaingan yang kompetitif. Di era globalisasi ini, kami ingin pasar
trasional tetap ada, hidup, dan diminati masyarakat,” ungkap Sigid selaku Kepala Bidang
Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kota Solo saat ditemui VISI di sela-sela persiapan pembukaan
acara, Kamis (21/9/2017).
Sigid menambahkan jika Festival Ragam Pasar Tradisional digelar untuk meyakinkan
masyarakat agar menjadikan pasar tradisional sebagai tujuan utama berbelanja.
Hal ini dibarengi usaha Pemkot dalam
membenahi pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar modern yang kian
menjamur.
"Kami menjadikan pasar tradisional yang bersih, menyediakan
eskalator serta lift, dan mempunyai
pengelolaan yang profesional sehingga pasar tradisional tidak ketinggalan
zaman,” tutur Sigid.
Gelaran
festival ini menuai beragam respon dari para pedagang yang berpartisipasi. Dodi Sudarsono, Ketua Paguyuban Pasar Triwindu berharap
kehadiran Festival Ragam Pasar Tradisional memiliki dampak baik pada
peningkatan pengunjung di Pasar Triwindu.
“Mudah-mudahan banyak pengunjung dari
luar kota di pameran ini sehingga semakin menambah jumlah pengunjung di Pasar
Triwindu,” tutur Dodi saat menyampaikan harapannya.
Berbeda dari Dodi, Jalil, salah seorang pedagang asal Pasar Sibela
Mojosongo menyampaikan masukan untuk gelaran ini. Masukan Jalil terutama berkait konsep acara.
"Acaranya bagus, bisa
memperkenalkan pasar tradisional kepada masyarakat luas. Tapi dari segi
penyelenggaraan menurut saya belum menunjukkan sisi tradisionalnya."
Ia juga menambahkan saran bagi panitia penyelenggara untuk menyediakan
brosur profil pasar tradisional. Tujuannya supaya pengunjung yang datang tidak
hanya sekedar lewat dan melihat, tapi juga disuguhi informasi soal pasar.
Selain
menampilkan 44 pasar tradisional di Kota Solo, Festival Ragam Pasar Tradisional
turut menyelenggarakan festival kuliner, lomba mewarnai, talkshow
di radio, hingga jalan sehat. Festival kuliner menjadi salah satu acara yang mampu menarik banyak pengunjung. Bahkan, sejumlah pengunjung yang VISI wawancarai mengaku tidak
tahu-menahu soal kehadiran Fesitval Ragam Pasar Tradisional dan justru datang karena tertarik
dengan acara festival kuliner.
“Saya
tidak tahu ada Fesitval Ragam Pasar Tradisional di sini,” kisah Ervi (17), salah satu
pengunjung yang datang bersama rekan-rekannya dari Matesih.
Salah satu pemilik
stan kesehatan yang enggan disebutkan identitasnya juga mengaku bahwa sebelum acara dimulai ia tidak mengetahui adanya Festival Ragam
Pasar Tradisional. “Saya sebelumnya tidak tahu tetapi saya tertarik dengan
festival pasar tradisional ini,” pungkasnya. (Iim, Metta)
0 Comments: