Pemukulan gong oleh salah satu perwakilan dari Kelurahan Joyosuran dalam gelaran perayaan pergantian tahun di Car Free Night. (Dok. VISI/Yuni) |
Lpmvisi.com, Solo − Kota Solo kembali
mengadakan gelaran Car Free Night pada
Minggu (31/12/2017) malam hingga Senin (01/01/2018) dini hari. Bertempat di
sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo menjadikan pemukulan gong sebagai
simbol baru yang menandai pergantian tahun.
Sejumlah 75 gong, yang berasal dari
berbagai paguyuban budaya di Kota Solo,
berjajar di sepanjang jalan, mulai dari Simpang Empat Purwosari hingga
Bundaran Gladag. Tepat pukul 00.00 WIB, FX Hadi Rudyatmo selaku Walikota Solo
memukul gong pertama yang kemudian diikuti pemukulan gong lainnya secara
bersahutan. Rudi menjelaskan, pemukulan gong memiliki filosofi memperpanjang gaung
informasi Kota Solo kepada masyarakat Indonesia supaya mereka tertarik untuk
berkunjung.
Samin (63), salah satu
pemukul gong dari Kecamatan Banjarsari, mengaku antusias berpartisipasi
meskipun informasi mengenai keikutsertaannya baru ia dapatkan dua hari
sebelumnya. Senada dengan Samin, Bayu (25)−pemukul gong dari Kelurahan Joyosuran−menyatakan bahwa
paguyubannya baru mendapat informasi dua hari sebelumnya.
Penampilan di salah satu panggung Car Free Night pada Minggu (31/12/2017) malam. (Dok. VISI/Yuni) |
Penampilan berbagai genre musik
dari para pemusik lokal yang tersebar di lima titik−Diamond, Solo Grand Mall, Sriwedari, Ngarsopuro, dan
Bundaran Gladag−turut
menghibur pengunjung CFN. Berbagai tanggapan pengunjung pun ikut mewarnai
perubahan perayaan tahun baru di CFN semalam.
“Saya sudah empat tahun
berturut-turut datang di acara ini. Dan tahun ini lebih meriah, tambah bagus
lagi," ungkap Gatot (52), salah satu pengunjung dari Sragen,
Berbeda dengan Gatot,
Rinda Yanuar (20) mengaku kurang puas dengan perayaan pergantian tahun kali
ini. "Sedikit
beda, kalau tidak ada petasan dan kembang apinya jadi sedikit tidak seru, kurang
meriah gitu," ungkap warga asli Solo tersebut. (Fio, Yuni)
0 Comments: