Judul : Chairul Tanjung Si Anak Singkong |
Penyusun : Tjahja Gunawan Diredja
|Penerbit : PT. Kompas Media Nusantara | Halaman :
xviii + 384 halaman | ISBN :
978-979-709-650-2
(Dok. Internet)
|
Oleh : Eko Hari Setyaji
Siapa
tak
mengenal Chairul Tanjung?
Sosok itu kerap terkenang manakala kita melihat saluran televisi Trans 7, masuk ke pusat perbelanjaan Carefour, atau menikmati wahana–wahana
yang ada di Trans Studio. Ialah pemilik
CT Group yang membawahi Mega Corp, Trans Corp, serta CT Global Resources.
Kesuksesan Chairul Tanjung membawahi perusahaan-perusahaan
tersebut bukanlah tanpa
proses. Siapa sangka, jauh
sebelumnya ia adalah satu dari segelintir manusia tak penting yang tinggal di sebuah lingkungan
kumuh?
Perjalanan hidupnya tidak mudah.
Ia bukan anak yang terlahir dari keluarga kaya.
Dibesarkan
di lingkungan
kelas menengah ke bawah, tak
lantas membuat Chairul Tanjung patah semangat
untuk mengejar kemapanan.
Justru,
karena berasal dari keluarga kurang mampu, ia ditempa dengan prinsip, “Agar bisa keluar dari jerat
kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan segala daya
dan upaya.” (hal.5).
“Chairul, uang kuliah pertamamu yang ibu berikan beberapa hari yang lalu
ibu dapatkan dari menggadaikan kain halus ibu. Belajarlah dengan serius, nak,” ujar
Halimah, sang ibunda kepada Chairul Tanjung kecil. Chairul pun masuk Fakultas Kedokteran
Gigi di Universitas Indonesia dengan biaya awal dari hasil jerih payah ibunya menjual ikan
halus. Hal itu
menjadikannya berpikir mengenai apa yang harus dilakukannya
untuk dapat
kuliah hingga lulus.
Kuliahnya di FKG UI
yang begitu banyak praktikum akhirnya menciptakan kesempatan untuk mulai
bergerak dan memulai wirausaha.
Ia memanfaatkan kondisi teman-temannya yang membutuhkan jasa
fotokopi dengan melahirkan usaha di bidang tersebut. Dengan menggunakan relasinya,
Chairul bisa menawarkan harga fotokopi yang jauh lebih murah jika dibandingkan
dengan tarif rerata fotokopi
di tempat
lain. Kunci
suksesnya sederhana; jaringan dan kepercayaan. (hal.11)
Buku
ini tidak hanya menceritakan usaha Chairul Tanjung memulai
wirausaha tetapi
juga menceritakan tentang bagaimana kehidupannya di bangku kuliah. Status sebagai
mahasiswa pula yang mengantarkannya
untuk mengenal dunia politik . Chairul akhirnya lulus dari FKG UI dengan hasil yang tidak
mengecewakan.
Usaha
Chairul pun tidak
selamanya sukses. Ada
kalanya ia
harus mengalami kegagalan namun langkahnya untuk terus bangkit tak pernah surut. Kesuksesan memang selalu
menyertai orang-orang yang punya tekad kuat dan terus berusaha untuk maju. Sampai
sukses pun, Chairul tetap menjadi seorang yang rendah hati. Meskipun kini Chairul telah menjadi seorang pengusaha yang sukses, ia
tetap memakai handphone jadul
hingga sering diremehkan oleh rekan-rekannya.
Terlepas dari cerita tentang Chairul dan segala kelebihan
di buku ini, ada sedikit
yang saya sesalkan. Cerita di buku ini kerap melompat–lompat.
Saya sempet bingung juga pas baca.
Namun, tetap saja
buku ini dapat menjadi sumber
inspirasi bagi siapapun yang berkeinginan untuk sukses berwirausaha. Untuk kiprah selengkapnya, silahkan membaca bukunya, ya.
0 Komentar