Salah satu rombongan dalam kirab bela Negara Dies Natalis UNS ke-43
pada Jumat (8/3/2019). (Dok. Visi/Aldo)
|
Lpmvisi.com, Solo- Memperingati
Dies Natalis ke 43, Universitas Sebelas Maret
(UNS) kembali menggelar kirab budaya dalam rangkaian Sebelas Maret Festival
(Semarfest) pada Jumat (8/3). Berbeda dari tahun sebelumnya, kirab budaya kali
ini hanya dilakukan dari gerbang utama menuju halaman Rektorat UNS yang
berlangsung sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 WIB. Lebih dari tiga ratus peserta
berpartisipasi dalam kirab budaya ini. Tidak hanya mahasiswa, dosen, ataupun civitas
akademika UNS saja, warga sekitar Kampus Kentingan dan mahasiswa dari
universitas lain pun turut memeriahkan kirab.
“Saya tahu acara ini dari MMT(spanduk-red)
yang dipasang di depan kampus, menurut saya acaranya cukup seru dan banyak
penampilan yang bagus.” Ujar Rina (31) warga Gendingan yang datang bersama ibu
dan anaknya untuk menyaksikan dan memeriahkan kirab budaya.
Nuansa cinta tanah air dan bela negara diangkat
di tema kirab tahun ini. Kirab ini menyuguhkan beragam penampilan menarik dan
unik diantaranya; Penampilan drum band
dari Marching Band UNS, parade duta
negara, parade bendera fakultas, kesenian tari, serta peragaan kostum. Banyak
persiapan yang dilakukan para penampil agar dapat menampilkan yang terbaik.
“Kami sudah
mempersiapkan kurang lebih hampir seminggu untuk acara ini, bahkan kami sampai
menginap. Kami membawa sekitar 80-90 orang dalam kirab ini.” Ungkap Chintiya mahasiswa D3
perpustakaan, dan merupakan salah satu anggota marching band UNS yang tampil dalam kirab.
Dalam kirab ini juga di tampilan Solo Fashion Karnival dengan peragaan
kostum yang berkonsep Garuda dan juga ogoh-ogoh dengan bentuk
burung Jatayu. Kostum dan ogoh-ogoh ini ditampilkan dan didesain oleh mahasiswa
dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Hitam Putih bersama UKM Karawitan
Universitas Setia Budi.
“Kami telah mengikuti Solo Batik Festival sejak 2015. Jadi Teater
Hitam Putih dengan UKM karawitan bekerja sama untuk membuat kostum dalam acara
Solo Batik Karnival.” Ujar Fata ketua UKM Teater Hitam Putih Universitas Setia Budi saat
diwawancarai VISI usai kirab
berlangsung. Fata mengungkapkan bahwa Pelatih Teater Hitam Putih di percayai untuk mendesain kostum dan
ogoh-ogoh ini oleh pak Titis (seorang tenaga
kependidikan dari UNS –red).
Ogoh-ogoh yang ditampilkan dan sebagai ikon dalam kirab bela negara ini mempunyai makna filosofi tersendiri. Fata mengungkapkan bahwa ogoh-ogoh tersebut bernama Jatayu, yakni burung keramat di Yunani. “Ogoh-ogoh ini berwarna ungu dan emas, karena tahun ini adalah tahun politik dan agar tidak ada kemiripan dengan partai politik di Indonesia” ujar Fata menegaskan bahwa UNS itu netral, Imbuh Fata. (Aldo, Anggi)
Ogoh-ogoh yang ditampilkan dan sebagai ikon dalam kirab bela negara ini mempunyai makna filosofi tersendiri. Fata mengungkapkan bahwa ogoh-ogoh tersebut bernama Jatayu, yakni burung keramat di Yunani. “Ogoh-ogoh ini berwarna ungu dan emas, karena tahun ini adalah tahun politik dan agar tidak ada kemiripan dengan partai politik di Indonesia” ujar Fata menegaskan bahwa UNS itu netral, Imbuh Fata. (Aldo, Anggi)
0 Komentar