(dok.visi/Nova)
Lpmvisi.com,
Solo
– Lima pelukis dari Jakarta dan Solo menggelar pameran seni rupa bertemakan
“Perlawanan” di Taman Budaya Jawa Tengah
Solo. Pameran dilaksanakan pada Senin (01/04/2019) hingga tanggal 5 April 2019.
“Perlawanan” bertujuan sebagai sarana untuk penyampaian pesan kepada kaula muda
guna membangun kesadaran politik di indonesia terutama tentang pemimpin
indonesia kelak.
Pameran
yang berlangsung sejak 1 April kemarin tidak hanya menampilkan seni lukis,
namun juga ada serangkaian acara yang dimulai pukul 14.00 sampai 21.00. Seperti
pementasan atau performance art dari para pemrakarsa pameran, diskusi pameran, hingga
parade pemilu yang berlangsung mulai dari pukul tujuh malam. Pameran ini sudah
dipersiapkan dari satu tahun lalu tepatnya saat lebaran, mereka Ibob Susu
Arief, Ableh Deni Kuncoro (Jakarta) yang kebetulan dari satu organisasi Sebumi dan
Choiri, Safiuddin Hafiz, J. Christanto (Solo) dari organisasi S3.
Lukisan
yang ditampilkan identik dengan warna merah dan bergambarkan babi. Hal tesebut
memliki filosofi tersendiri. Merah menggambarkan semangat perlawanan dalam
berjuang sedangkan babi menggambarkan hewan yang rakus bahkan kotorannya
sendiri pun dimakan lagi. Hal tesebut menggambarkan begitulah pemerintahan
indonesia saat ini yang penuh dengan bualan semata.
“Sebenarnya
karya-karya ini sudah lama, lukisan Prabowo dan Jokowi itu sebenarnya prediksi kita dari 2014, dibuat
setelah 100 hari kepemimpinan Jokowi terus kita prediksi kalau dua tokoh tersebut yang bakalan muncul dan
ternyata benar,” ujar Ableh Deni Kuncoro atau yang biasa dipanggil Deni salah
satu pemrakarsa pameran tesebut.
Pameran
ini direncanakan akan diadakan saat momentum pemilihan presiden. Saat ini baru
dimulai dari Solo lalu akan berlanjut di Bandung. Sasaran dari pameran ini
adalah mahasiswa-mahasiswa.
“Pemuda
pinter-pinter melihat situasi politik sekarang, karena politik itu yang
mengatur kehidupan kita selanjutnya. Kalau kita diam maka politik akan
semena-mena walaupun sejago apapun, kalau diam akan tetap ditindas,” pesan Deni
kepada para pemuda Indonesia.
Pameran
bertemakan politik ini banyak menarik atensi pengunjung terbukti dari ratusan orang
yang telah mengisi buku tamu pameran. “pameran ini menarik, seolah pemuda
disadarkan bahwa sebenarnya politik itu akan merasuki segala aspek kehidupan. Namanya
pemuda kudu punya independensi agar egga mudah dibawa kesana-kemari” ujar Dania
salah satu pengunjung pameran "Perlawanan" tersebut. (Nova)
0 Comments: