Penari dari ISI Surakarta dan Yogyakarta mementaskan pertunjukan tari pada puncak acara Waisak 2563TB (15/06/2019). (Dok. Visi/Gede) |
Lpmvisi.com,
Solo – Sebuah pertunjukan tari ditampilkan dalam Peringatan
Waisak 2563 TB (Tahun Buddhis) dengan tajuk "Praptaning Pratima" yang
berlangsung pada Sabtu (15/06/2019) di Vihara Dhamma Sundara di Pelataran Vara
Stupa Sala Budha Prakasha atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Candi
Putih.
Peringatan Waisak tahun ini menampilkan
berbagai pertunjukan tari dari penari ISI Surakarta dan Yogyakarta, sekolah
minggu Buddhis Vihara Dhamma Sundara, dan muda mudi vihara Dhamma Sundara.
Acara puncak peringatan Waisak kali ini menampilkan pertunjukan tari dari ISI
Surakarta dan Yogyakarta yang menceritakan tentang dewa Indra yang merasa
prihatin melihat kehidupan di dunia dan memberikan buddha rupang yang
melambangkan ketenangan batin manusia.
Acara yang terbuka untuk
umum ini dihadiri oleh pengurus vihara
se-Indonesia, wakil wali kota Surakarta, dan pemuka lintas agama Surakarta.
Selain itu acara juga turut dimeriahkan oleh mahasiswa dari sekolah buddha di
Wonogiri, Boyolali, Salatiga, dan Universitas Sebelas Maret (UNS) serta
masyarakat sekitar vihara dengan berbagai agama. "Kita membuka diri supaya
masyarakat ikut menikmati kegembiraan dan keindahan pertunjukan seni budaya dan
pesan dhamma (ajaran Buddha -red) yang universal yang bisa membangkitkan
perenungan tentang nilai kebajikan didalam perayaan yang indah tetapi tidak
melupakan pesan moral yang diselipkan dalam acara," ujar Jaya Silo Lilik Suryono, salah seorang
pengurus saat ditanya alasan mengapa acara keagamaan ini terbuka untuk umum.
Novi, Salah seorang pengunjung
dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya, mengaku sangat puas dengan acara
waisak tahun ini karena berbeda dengan tahun kemarin dengan mengundang
masyarakat lintas agama dan juga pertunjukan tari yang megah yang menggabungkan
tari Jawa dengan Thailand. (Bintang,Dania,Gede)
0 Comments: