Dok. Internet/Universitas Sebelas Maret |
Oleh : Ulfah Almunawaroh
Perjalanan hidup
mahasiswa baru tak bisa dilepaskan dengan masa orientasi terhadap kampusnya
sendiri. Orientasi mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan
kegiatan rutin setiap tahun, yang populer dengan nama PKKMB (Pengenalan
Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru). Kegiatan ini selain mengenalkan kehidupan
kampus kepada mahasiswa baru, juga mengenalkan kehidupan sosial di tempat
tinggal mahasiswa selama kuliah.
Pandemi Covid-19
membawa dampak yang sangat besar khususnya bagi institusi pendidikan. Kesehatan
yang kini menjadi aset berharga bagi masyarakat, mendorong terwujudnya kebijakan
untuk meminimalisir interaksi dan kerumunan. Jika PKKMB identik dengan
pengenalan dunia kampus, kerja sama tim, dan seremoni yang meriah, kini menjadi polemik karena
kebijakan peniadaan kegiatan berkumpul dalam massa yang banyak. Melihat situasi saat ini,
PKKMB di era pandemi harus dikemas dalam bentuk yang baru dan berbeda dari
tahun – tahun sebelumnya.
Berkolaborasi Dengan
Media
Ketua panitia
PKKMB UNS 2020, Raditia Yoke Pratama menerangkan bahwa tujuan dari PKKMB ialah
membentuk mahasiswa baru agar mempunyai nilai-nilai yang ditetapkan dalam
PKKMB.
Berkaitan dengan
pandemi, maka diperlukan akselerasi khusus yang berupa pemanfaatan media
informasi. Apabila PKKMB dilaksanakan secara daring, maka akan terjadi
peralihan media. Media yang akan digunakan dapat berupa Zoom, Instagram, atau
Google Meet. “Kalau PKKMB luring nanti
dalam bentuk selebrasi, mau ga mau harus ada kerumunan gitu. Perlu strategi
khusus agar tidak terjadi kerumunan dan ada protokol kesehatan yang diterapkan
ketika berkerumun.” ujar Raditia kala diwawancarai VISI (01/06).
Raditia
juga menambahkan, terkait pembentukan kesan bagi mahasiswa baru berhubungan
dengan pengenalan dunia kampus dan kehidupan di Solo. Terutama berbicara
tentang bagaimana cara bertahan hidup
di Kota Solo, antusiasme mahasiswa baru, kerjasama tim, dan
implementasi dari nilai-nilai PKKMB yang disalurkan melalui manggala atau kakak
pendamping. “Secara on line nanti ya mereka yang menjadi perantara
pengetahuan tersebut. Jadi nanti nilai-nilainya bakal kita berikan ke kakak
pendamping kemudian langsung ke mahasiswa baru selain pengetahuan dari website
dan instagram.” imbuh Raditia.
Realita di Belakang
Layar
Internet memegang peran utama saat berinteraksi di
dunia digital. Secara
garis besar, keberjalanan kegiatan daring memiliki pola permasalahan yang sama.
Menilik keterangan dari Shintia Nur Kartini yang merupakan mahasiswi Sosiologi
UNS 2018 mengenai kegundahan saat kuliah daring
dalam hal jaringan internet.
“Harapan saya
mahasiswa baru dapat menyusun strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Misalnya mencari sinyal di tempat yang strategis.” ujar Shintia. Selain itu, Shintia
juga berpendapat bahwa panitia PKKMB telah mengatur penyelenggaraan acara dan
mempertimbangkan sarana yang
tepat untuk PKKMB daring.
0 Comments: