Pelaksanaan audiensi di UNS Inn. (Dok.Mery) |
Lpmvisi.com, Solo-Perjuangan mahasiswa UNS akhirnya
membuahkan hasil. Bapak (rektor
–red), akhirnya menemui anak-anaknya (mahasiswa
–red).
Membawakan beberapa tuntutan, sejumlah
perwakilan mahasiswa bertemu dengan rektor untuk mengadakan audiensi terbuka di
UNS Inn, Jumat (07/08). Audiensi yang dimulai pukul 13.00 WIB berlangsung
selama empat jam hingga pukul 17.00 WIB. Selain dilangsungkan secara tatap
muka, audiensi juga disiarkan melalui kanal Youtube Universitas Sebelas Maret
(UNS), UNS Bergerak, live Instagram @uns.official, serta melalui aplikasi Zoom. Meskipun sempat
terjadi kendala pada aplikasi Zoom, pihak senat UNS dapat mengatasinya dengan
cepat.
Audiensi ini merupakan jawaban yang
diberikan rektorat atas keresahan mahasiswa terkait kebijakan kampus selama
pandemi. Terdapat enam klaster tuntutan yang dibawakan mahasiswa, yaitu, Uang
Kuliah Tunggal (UKT), Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), jaket almamater, keringanan UKT, kuliah
daring, dan pembahasan lain-lain seperti sexual
harassment, mimbar akademik, hingga isu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum
(PTNBH). Tiap-tiap klaster memiliki poin-poin lanjutan yang mengacu pada
Dasasila Maklumat Mahasiswa UNS.
Audiensi berlangsung dengan kondusif dan
efektif. Audiensi dibuka oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian policy brief oleh
perwakilan Aliansi Mahasiswa UNS. Di tengah berlangsungnya audiensi, Rektor
UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum., izin meninggalkan ruangan dikarenakan
memiliki agenda lain. Pihak kampus kemudian digantikan oleh Wakil Rektor 3 (WR
3), Prof. Dr Kuncoro Diharjo, S.T., M.T., dan Staf Ahli Rektor Bidang Akademik,
Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si.
Audiensi ini
menghasilkan nota kesepahaman bersama mengenai enam klaster permasalahan. Nota
kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Firzan, selaku perwakilan Aliansi
Mahasiswa UNS, dan WR 3, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. Beberapa poin dalam
enam klaster tersebut belum disepakati karena memerlukan proses pembahasan
lebih lanjut.
Duta, selaku humas Aliansi Mahasiswa UNS
mengungkapkan, bahwa audiensi ini sebagai pembuka kran komunikasi yang telah
lama macet antara mahasiswa dengan rektorat. Ia berharap bahwa forum-forum
seperti ini akan lebih sering diadakan. “Audiensi cukup memuaskan karena
akhirnya pihak rektorat mengakomodir segala tuntutan dan memfasilitasi forum
forum dengan menyerahkan teknis sepenuhnya ke mahasiswa sesuai apa yang
mahasiswa inginkan. Selain itu juga akhirnya mahasiswa mampu mengakomodir poin
poin rekomendasi kebijakan yang telah dibuat oleh mahasiswa,” ujar Duta saat
diwawancarai oleh VISI.
Sebelum audiensi berakhir, Staf Ahli Rektor
Bidang Akademik, Dr. Drajat Tri Kartono, memberi pesan kepada mahasiswa untuk
menjaga nama baik UNS setelah audiensi ini. Ia juga menyatakan bahwa pihak
rektorat siap mendengarkan suara mahasiswa. (Saras)
0 Comments: