Kegiatan webinar personal branding yang diadakan oleh BEM FISIP UNS berkolaborasi dengan Censor (Dok.Gede) |
Lpmvisi.com, Solo – Di tengah industri 4.0, personal
branding menjadi salah satu hal yang patut dipertimbangkan. Personal branding
dianggap oleh sebagian kalangan menjadi penilaian awal sebelum memasuki
jenjang karir berikutnya.
Kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Censor, mengajak mahasiswa untuk menyadari
dan membangun personal branding. Dengan mengusung tema Build An
Outstanding Personal Branding in Digital Era “Be the real you, be the best of
you”, kolaborasi ini menghadirkan dua pembicara, yakni CEO dan Founder GM
Group Muflih Dwi Fikri dan Announcer Kalimaya Octa Kumaraningtyas. Webinar yang
diselenggarakan pada Sabtu (22/05/2021) ini dilakukan secara dalam jaringan
(daring) dengan memanfaatkan aplikasi Zoom.
Dalam webinar ini, Fikri
selaku pembicara pertama menekankan pentingnya menentukan tujuan kita sebelum
membangun personal branding. Hal ini perlu dilakukan agar tujuan
membangun personal branding menjadi jelas dan terarah.
“Yang penting dalam personal
branding itu tujuannya. Selain itu platform media yang kamu pakai juga
penting. Jadi harus tahu tujuannya, beri value pada apapun yang kalian
lajukan meskipun itu hal yang kecil, media yang digunakan apa, dan yang paling
penting be brave,” ujar Fikri.
Fikri juga membagikan
tips media sosial yang cocok untuk digunakan dalam proses membangun personal
branding. Fikri mengatakan terdapat tiga media sosial yang umum digunakan
saat ini yakni Instagram, LinkedIn, dan Tiktok. Menurutnya, masing-masing media
sosial tersebut mempunyai perannya dan fungsinya masing-masing.
Alasan dipilihnya ketiga
media tersebut, menurut Fikri, karena pertama, Instagram merupakan media
yang sering dibuka pertama kali untuk mencari tahu personal branding
seseorang. Fikri mengatakan, untuk membangun personal branding di Instagram,
fokus utama dari platform ini adalah personal story.
Peserta antusias mengikuti agenda acara webinar personal branding (Dok. Gede) |
Kedua, LinkedIn merupakan media profesional.
Fikri mengatakan fungsinya berbeda dari Instagram. LinkedIn lebih menekankan
pada banyaknya data yang kita susun dalam unggahan kita. Interaksi yang terjadi
umumnya flexing atau membagikan informasi mengenai prestasi kita. Fikri mengungkapkan
media ini cocok untuk fresh graduate atau mahasiswa semester akhir. Ketiga
adalah Tiktok. Fikri menekankan bahwa Tiktok mempunyai algoritma khusus dan
fokusnya untuk menjadi viral.
Tak hanya itu, ada pula
tips yang dibagikan Fikri dalam membangun personal branding kepada
peserta yang hadir.
“Yang pertama kita harus ngasih
value ke orang. Jangan hanya nyombong doang. Kedua, kita harus rutin
memanfaatkan media sosial kita. Ketiga tunjukkan kehidupan aslimu, tunjukkan
kehidupan aslimu, your real life,” papar Fikri.
Webinar ini juga turut
menarik antusiasme peserta dimana sebagian besar berasal dari kalangan
mahasiswa. Tercatat sebanyak 92 orang hadir dalam webinar tersebut. Almira
(20), mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS mengatakan acara ini sangat seru dan
memotivasi dirinya.
“Acaranya seru banget. Membuat kita jadi termovitasi untuk membangun personal branding dan tidak perlu terlalu mendengarkan perkataan negatif dari orang lain mengenai diri kita. Anggap saja itu jadi bahan introspeksi diri kita. Semoga webinar selanjutnya dapat menghadirkan sesi games sebelum masuk ke sesi tanya jawab,” pungkas Almira. (Gede)
0 Comments: