Pemaparan materi seputar low self esteem dalam Webinar Sosial
Ngobral yang dilaksanakan BEM FISIP UNS. (Dok. Nur Haliza) |
Lpmvisi.com, Solo – Self esteem atau harga diri merupakan salah
satu aspek yang paling penting karena merupakan kunci dari kesehatan mental.
Ketika kita mengembangkan harga diri yang positif, maka kita akan memiliki
pertumbuhan psikologi yang baik. Begitupun sebaliknya. Kondisi low self esteem dapat dialami oleh
seluruh kalangan baik secara sadar maupun tidak sehingga perlu berbagai cara
untuk mengatasinya.
Melalui Webinar Ngobral Sosial,
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),
Universitas Sebelas Maret (UNS), mengajak mahasiswa untuk memahami pentingnya low self esteem. Dengan mengusung tema “Low Self Esteem: How To Deal With It”,
Bambang Pujo Legowo selaku Ketua Pelaksana menjelaskan webinar ini tidak hanya
dikhususkan untuk mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum. Webinar yang
diselenggarakan secara daring (dalam jaringan) melalui aplikasi Zoom pada Sabtu
(29/05/2021) ini menghadirkan dua pembicara, yakni Ni Made Putri A, M.Psi.,
Founder Simpul Psikologi dan Fajri Kirana A, S. Psi., M.A., Dosen Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Pada sesi pertama, Putri menjelaskan
terkait “Silence Your Inner Critic,
Improve Your Self-Esteem”. Ia menjelaskan self esteem terbentuk karena berbagai faktor dan pengalaman hidup.
Putri memaparkan ketika seseorang memiliki harga diri yang tinggi maka orang
tersebut akan menghargai kepribadian diri sepenuhnya dan menerima diri apa
adanya dengan kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Namun, ketika seseorang
memiliki harga diri yang rendah maka orang tersebut akan bergantung pada
penilaian orang lain dan selalu menganggap orang lain lebih dari orang
tersebut.
“Ketika kita mengembangkan harga
diri yang positif, harga diri yang tinggi, maka kita akan memiliki pertumbuhan
psikologis yang baik, sebaliknya apabila kita memiliki harga diri yang rendah
maka pertumbuhan psikologi kita juga akan terhambat,” jelas Putri.
Dirinya mengatakan low self esteem itu sendiri merupakan
pandangan negatif terhadap diri sendiri seperti selalu menyalahkan diri sendiri
terhadap kekurangan diri atau atas suatu hal. Ia menguraikan ciri seseorang
dengan harga diri yang rendah yakni ditandai dengan selalu memandang diri
sendiri tidak berharga, menggunakan kata-kata negatif untuk menggambarkan diri
sendiri, selalu ragu akan kemampuan diri, merasa bahwa tidak memiliki
kelebihan, sesuatu yang dimiliki terasa tidak penting, selalu merasa tidak puas
dengan diri sendiri, serta jarang memberikan pujian kepada diri sendiri. Putri
menjelaskan terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan akibat dari harga diri
yang rendah seperti depresi, kecemasan, agresif, mudah marah, serta tidak
pernah puas dan berharga. Self esteem
yang rendah ada karena inner critic
yang kita berikan kepada diri sendiri telah menguasai diri kita.
Putri juga menjelaskan beberapa cara
untuk meningkatkan self esteem.
Pertama, Be mindful dengan menyadari
pembicaraan diri negatif kita dan tidak percaya semua yang kita pikirkan karena
pikiran hanyalah pikiran. Kedua, self-distancing
dengan mengganti kata “aku” dengan kata ganti orang ketiga, tanya pada diri
sendiri “mengapa”, serta memberikan waktu berhenti sejenak untuk berpikir jelas
dan rasional. Ketiga, self-affirmation dengan
mempercayai kemampuan diri sendiri. Keempat, penerimaan diri dengan mempraktikan penerimaan diri dan
berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain serta kenali kelebihan
dan kelemahan diri sendiri. Kelima, forgiveness
dengan memaafkan diri sendiri dan orang lain yang telah menyakiti kita.
Terakhir, konsultasi ke ahli (psikolog/psikiater) jika diperlukan.
“Gunakanlah kalimat-kalimat kepada
diri sendiri seperti yang kalian ucapkan untuk berbicara dengan orang-orang
yang kalian sayangi, karena ketika kalian berbicara pasti akan berpikir dua
atau tiga kali lipat supaya orang tersebut tidak tersakiti,” ucap Putri
mengakhiri sesi presentasinya.
Selanjutnya, Fadjri selaku pembicara
kedua juga menjelaskan cara untuk meningkatkan self-esteem yakni dengan melakukan sesuatu yang kita senangi,
mencari orang-orang yang menghargai dan yang memberikan pesan positif kepada
kita, hidup sehat, berani memberikan tantangan kepada diri sendiri, dan selalu
fokus terhadap sesuatu yang positif.
Game untuk peserta webinar oleh Fadjri, pembicara kedua. (Dok. Nur Haliza) |
Selain itu, Fadjri juga memberikan
sesi permainan dalam webinar tersebut untuk menggugah antusias dari peserta
dengan mengisi link untuk menjawab pertanyaan “siapa aku?” yang diikuti oleh
setengah lebih peserta yang mengikuti webinar tersebut.
Meskipun webinar ini dilaksanakan
secara daring. Hal tersebut tidak membuat antusias peserta surut. Dalam
pantauan VISI sebanyak 88 peserta dan
berasal dari berbagai daerah mengikuti webinar ini. Sebagian peserta mengatakan
webinar ini sangat bermanfaat bagi dirinya. Hal tersebut diungkapkan oleh
Candra, guru Sekolah Menengah Kejuruan Budi Utomo, Depok.
“Webinar ini bermanfaat baik
kalangan muda maupun tua karena kondisi low
self esteem dialami oleh seluruh kalangan,” ungkap Candra saat dihubungi VISI.
Hal senada juga dikatakan oleh
Naufal, Mahasiswa Universitas Brawijaya.
“Webinar tersebut tentunya bermanfaat dan insightful banget, terutama materi yang dibawakan Kak Putri. Materi tersebut sangat berhubungan dengan kejadian-kejadian yang dialami oleh anak-anak muda yang selalu mengalami inner critic dan insecure kepada orang lain dan menganggap dirinya lebih rendah daripada orang lain,” pungkas Naufal saat dihubungi VISI.
0 Comments: