Ilustrasi (Dok. Internet) |
Oleh: Tatiana Pramudya
Indeks Prestasi Kumulatif atau yang
biasa kita kenal dengan IPK merupakan suatu hal yang penting bagi beberapa
mahasiswa. Mengapa hanya beberapa mahasiswa? Karena tidak semua mahasiswa
menganggap bahwa IPK merupakan suatu hal yang penting dalam tujuan kuliah
mereka. Mengapa demikian? Seringkali kita mendengar pernyataan bahwa IPK tidak
dibutuhkan dalam dunia kerja karena pada saat interview kerja, perusahaan tidak
akan menanyakan berapa IPK kita dan bahwa perusahaan saat ini tidak membutuhkan
hard skills karena yang dibutuhkan saat kerja nanti adalah soft skills. Hard skills
sendiri merupakan penguasaan ilmu pengetahuan yang lebih berorientasi pada Intelligence Quotient (IQ), sedangkan soft skills merupakan kombinasi dari
keterampilan di luar ilmu pengetahuan yang lebih berorientasi pada Emotional Quotient (EQ). Hard skills mahasiswa dapat dinilai dari IPK-nya, sedangkan soft skills
mahasiswa dapat dinilai dari pengalaman berorganisasinya.
Berbicara mengenai IPK dan organisasi,
keduanya memiliki peranan penting dalam dunia kerja ke depannya. Anggapan
tentang IPK tidak dibutuhkan dalam dunia kerja, melainkan pengalaman
berorganisasi yang lebih penting merupakan pernyataan yang tidak sepenuhnya
benar. Mengapa? Karena IPK dan organisasi merupakan dua hal yang perlu
dikerjakan secara seimbang. IPK memang bukan sesuatu yang dapat menunjukkan
orang itu pintar atau tidak, tetapi lebih menunjukkan apakah orang tersebut
bertanggung jawab atau tidak dalam Pendidikan perkuliahannya. Menjadi mahasiswa
dan menjalani kehidupan perkuliahan merupakan pilihan masing-masing. Ketika
kita sudah memilih untuk menjadi mahasiswa, maka kita harus bisa bertanggung
jawab pada pilihan kita yang salah satunya dapat diwujudkan dengan mendapat IPK
yang baik. Apabila mahasiswa mendapat IPK yang baik, hal tersebut bisa menjadi
kunci awal untuk dapat lulus pada seleksi administrasi dalam dunia kerja.
Jika IPK merupakan hal yang penting,
bagaimana dengan pengalaman organisasi? Aktif dalam kegiatan berorganisasi
adalah satu hal yang tak kalah pentingnya dengan IPK. Mahasiswa akan mendapat
keuntungan tersendiri apabila ia aktif dalam berorganisasi. Mahasiswa yang
aktif dalam kegiatan organisasi tentu akan mendpatkan relasi yang lebih banyak
dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak ikut organisasi. Mahasiswa juga akan
memiliki soft skills yang baik karena sudah terlatih selama mengikuti kegiatan
berorganisasi. Relasi dan soft skills sendiri merupakan dua hal yang sangat
dibutuhkan dalam dunia kerja nanti.
Dari penjelasan-penjelasan di atas,
maka sudah dapat dipastikan bahwa IPK dan organisasi merupakan dua hal yang
harus dikerjakan secara seimbang. Ketika seseorang mampu memiliki IPK yang baik
dan ia aktif dalam berorganisasi, maka hal tersebut dapat menunjukkan seberapa
baiknya ia memiliki kemampuan untuk mengatur waktu. Kemampuan untuk mengatur
waktu sendiri merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja sehingga
apabila mahasiswa di dunia perkuliahan mampu menyeimbangkan antara kemampuan
akademik dengan kegiatan berorganisasi, maka ia sudah terlatih untuk lebih siap
lagi dalam dunia kerja. Perusahaan tentu akan lebih memilih Curriculum Vitae (CV) yang memenuhi
kemampuan hard skills dan soft skills sehingga seseorang yang mampu menjalankan
kegiatan akademiknya dan kegiatan berorganisasinya secara seimbang akan lebih
mendapatkan kepercayaan dan kesempatan dalam dunia kerja.
0 Comments: