(Dok. Internet) |
Oleh: Fauzan
Sudah lama sekali rasanya.
Aku kembali menulis beberapa kata.
Merangkainya seperti dahulu kala.
Sewaktu jiwaku belum padam pada rasa yang terlalu kudamba.
Hadirmu menjadi titik balik kehidupan.
Hadirmu membawaku kembali memungut keping demi keping sisa jiwa yang mati sejak lama.
Hadirmu memberi terang pada duniaku yang sudah lama kehilangan cahaya.
Teduh mata dan hangat pelukmu menjadi tempat yang kusebut rumah.
Tolong izinkan aku untuk tetap disana sembari kususun kembali keping jiwa yang sudah berserakan.
Lalu setelah kembali rapi seperti sedia kala, izinkan aku untuk menjadi rumah tempatmu pulang kala tangismu tak terdengar di tengah kota, lalu setelahnya kau bisa menetap untuk menyusun cerita baru denganku atau kau bisa pergi jika aku bukan rumah yang selama ini kau inginkan.
0 Comments: