Judul : Filosofi Teras | Penulis : Henry Manampiring | Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta | Halaman : 320 halaman | Cetakan ke : 1 | ISBN : 9786024125189 (Dok. Internet) |
Mendengar kata filsafat tentunya menimbulkan bayangan bahwa buku satu ini merupakan bacaan yang cukup berat. Apalagi terdapat istilah yang cukup awam bagi yang bukan penggemar filsafat, yakni filsafat Stoicisme atau lebih dikenal dengan stoic. Namun jangan khawatir, buku ini menjadi salah satu buku tentang filsafat yang berhasil disajikan dengan seringan mungkin.
Stoic sendiri merupakan salah satu aliran filsafat Romawi kuno yang berkembang dari tahun 2300 sebelum masehi hingga 200 masehi. Filsafat ini dapat membantu mengatasi emosi negatif dan membentuk mental tangguh dalam menghadapi permasalahan dalam hidup. Filsafat Stoic dalam buku ini diterjemahkan penulis sebagai “Filosofi Teras”.
Buku ini juga mengangkat isu kesehatan mental yang tengah berkembang pesat di era ini. Sang penulis, Henry Manampiring, kala itu divonis menderita Major Depressive Disorder, yang mengakibatkan ia selalu berpikiran negatif dan cemas saat dihadapkan dengan suatu keadaan. Selain melakukan terapi dengan obat-obatan, suatu hari ia menemukan buku yang membahas mengenai Filsafat Stoic. Mulai dari situ ia mempelajari dan mulai menerapkan ajaran stoic dalam kehidupan sehari-harinya.
Tak disangka, ternyata stoic ini juga telah membantu mempertangguh mentalnya. Sehingga muncullah ide untuk membagikan pengalaman serta pemikirannya mengenai stoic dalam sebuah buku. Ditulis pada tahun 2019, buku tersebut diberi judul “Filosofi Teras : Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini.”
Dalam buku ini ajaran mengenai stoic atau filosofi teras dipaparkan secara praktis dan relevan dengan kehidupan generasi saat ini. Ajaran stoic yang dituliskan menjadi 12 bab dalam buku ini, bertujuan untuk membuat pembaca mampu menerapkan kehidupan yang tenteram dengan cara berusaha bebas dari emosi negatif. Ada empat kebajikan utama dalam buku ini, yakni kebijaksanaan, keadilan, keberanian, serta menahan diri.
0 Comments: