Ilustrasi (Dok. Pinterest) |
Oleh: Berlian
Apakah kamu cenderung mengatakan “iya” kepada setiap orang yang membutuhkan bantuanmu? Kamu merasa tidak nyaman jika kamu menolak permintaan orang lain disekitarmu bahkan permintaan tersebut tidak kamu sukai? Hati-hati bisa jadi kamu termasuk seorang people pleaser. People pleaser merupakan sebuah sebutan yang dikaitkan dengan seseorang yang mudah untuk merasa “tidak enakan” dan seseorang yang susah untuk mengatakan “tidak”.
People pleaser memiliki kecenderungan dalam melakukan apa saja untuk tidak mengecewakan seseorang di sekitarnya. People pleaser akan meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi, seorang people pleaser merasa penting dan selalu ingin berkontribusi bagi orang lain. Mereka akan merasa aman jika sudah mendapatkan persetujuan dan validasi dari orang lain. Seorang people pleaser cenderung takut untuk keluar dari zona nyaman karena mereka merasa bahwa jika mereka menolak mereka akan mengecewakan orang lain dan dijauhi oleh orang-orang disekitarnya.
Memprioritaskan kesenangan orang lain agar mendapat validasi dari orang lain hal tersebut tentunya akan berpengaruh bagi kesehatan mental seseorang jika terus-menerus dibiarkan. Mereka akan sering menyalahkan diri sendiri apabila gagal untuk menyenangkan semua orang. Selain itu, hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya kemampuan untuk mengenali diri sendiri bahkan kehilangan jati diri. Ketika menjadi seorang people pleaser sumber kebahagiaan seseorang telah berpindah dan bergantung pada rekognisi orang lain. Hal tersebut menunjukkan apabila prioritas kebahagiaan diri sendiri sudah tidak penting lagi.
Memiliki sebuah niat untuk membantu dan selalu ada untuk semua orang memang diperlukan, namun tidak jika niat tersebut mengandung obsesi dalam mendapatkan validasi dari orang lain. Berhenti untuk mencari apresiasi dan validasi dari orang lain. Kebahagiaan orang lain tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab diri kita namun kebahagiaan diri kita merupakan sebuah prioritas yang harus kita dahulukan. Berani untuk mengatakan “tidak” merupakan langkah dini untuk mengurangi kebiasaan menjadi people pleaser, dengan begitu kita akan perlahan belajar untuk menjadi tegas dengan diri kita sendiri. You can’t please everyone. If you do, then you can’t please yourself.
0 Comments: