Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Dr. Sutanto, S.Si. DEA memberikan sambutan sebelum dimulainya acara. Beliau menyayangkan apabila hal itu tidak diikuti seluruh lapisan masyarakat, sehingga UNS menjadi pendukung dengan diadakannya expo tersebut.
"Harapannya expo dapat dilaksanakan rutin tiap tahun, agar produk umkm mahasiswa, masyarakat Solo dan sekitarnya bisa naik tingkat," harapannya pada soft opening Expo KWU UNS. "Expo ini juga bisa menjadi ajang magang profesional. Tiga hari kedepan, expo ini bisa jadi kampus singkat, yang memberi pelajaran mengenai bagaimana cara membuat produk yang dapat menarik pasar internasional."
Expo kewirausahaan ini menampilkan produk-produk dari mahasiswa UNS, UMKM binaan UNS, serta desa binaan UNS. Salah satunya milik mahasiswa FEB UNS, Harnung Indah, yang menawarkan produk bisnis Pottery Class, atau kelas pembuatan keramik.
"Excited sekali. Banyak bisnis-bisnis yang keren dan produknya bagus-bagus. Hanya saja karen tempatnya yang kecil jadi lumayan sumpek, tidak ada jalur yang pasti untuk dapat mengelilingi semua stand,” tuturnya.
Produk-produk yang ada akan dikurasi oleh empat kurator yaitu Mathieu Mergans, kurator Paris pemilik La Maison de L'Indonésie; pemilik UD. Berlawalata Solo; Diana, importir produk Indonesia di Prancis; serta Liliek Setiawan, wakil kamar dagang Indonesia. Dari 20 produk yang ada, telah ditentukan beberapa produk yang lolos akurasi, dan dicarikan sponsor.
“Kalau di Paris yg dicari itu budaya, seni. Maka disana pasti dihargai, laku. Oleh karena itu jadi harus mengenali pasar, ketahui apa yang mereka cari, apa yang mereka inginkan. Makanya diadakan expo ini,” ungkap kurator Paris, Mathieu.
Ia menjelaskan pula bahwa selanjutnya telah menargetkan untuk membangun desa wisata di Prancis, seperti homestay, kampung budaya, dll. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan perdagangan ekspor dari Indonesia ke Prancis. (Zulfa)
0 Comments: