Oleh: Zahra Nabila
Pada semesta, aku meranya
Meski tiada bibit yang kemudian menjadikannya terlihat bermakna,
Sekuat tenaga, akan kujadikan bunga dengan keindahan tiada tara
Pada aksara, aku menatah
Beradu pandai dengan tatanan alphabet rekah
Menyusunnya rapi, agar rangkaiannya tercipta indah
Sedang padamu, aku renjana
Tak mungkin ku ingkari gurat-gurat merah yang terpampang,
kala dengungan sajak senantiasa membahana
Diiringi alunan melodi gundah,
yang membuatku makin tergiring untuk menelisik ruang memoar,
meski kadang, sayatan menggores dengan lihainya
Untuk seseorang yang namanya selalu tersembunyi di setiap baris panjang doa,
Aku renjana.
0 Comments: