Ilustrasi (Dok. Internet/Pinterest) |
Oleh: Afifah Melani Putri
Seperti jernih embun pagi
Mengalir menderu membasahi pipi
Mengalir membawa seribu kesedihan di hati
Isakan tak tertahan memecahkan keheningan
Ketika hati berteriak karena segundah rasa Meraung karena seribu luka
Tubuh terpaku diam tak berdaya Terpuruk karena dunia yang kejam
Menyiksa dengan seribu kesedihan
Oh...dunia dimanakah kebahagiaan itu?
Dimanakah kau menyembunyikannya
Hal yang dulu aku kira akan bertahan lama,
ternyata berakhir lebih cepat
Senyum yang aku kira akan selalu menemaniku,
ternyata tak selalu berada di situ.
Nyatanya, memang tak ada yang abadi di dunia ini.
Dan untuk segala kecewa yang pernah kamu rasa,
belajarlah!
jangan sampai kesalahan yang sama terulang kedua kalinya.
0 Comments: