(Ilustrasi pengguna media sosial/ Dok. pixabay/WebTechExperts) |
Trend di media sosial yang silih berganti membuat banyak anak muda berlomba-lomba untuk ikut berpartisipasi. Akan tetapi, keberadaan trend ini ternyata bagi sebagian orang dapat menimbulkan rasa takut tertinggal oleh teman-temannya jika orang tersebut tidak mengikuti trend yang terjadi. Muncul perasaan tidak nyaman saat melihat unggahan kegiatan teman maupun orang lain yang tidak dirinya lakukan. Istilah populer dari fenomena ini adalah FoMO atau Fear of Missing Out.
FoMO muncul akibat dari kesalahan penggunaan media sosial yang tidak terkendali. Akibat lainnya adiksi media sosial untuk selalu melihat trend terbaru. Aplikasi sosial media yang kerap mengunggah sesuatu yang menarik membuat orang lain tidak mau kalah dengan yang lain.
Dikalangan anak muda FoMO tidak hanya terjadi di media sosial saja tetapi sudah menjadi kebiasaan hidup untuk tetap eksis dengan temannya. Dari penelitian World Journal of Clinical Cases (2021), ketakutan akan tertinggal dari penggunaan media sosial adalah untuk menghindari penolakan dari orang lain disekitar. Takut tidak memiliki teman atau dianggap ketinggalan zaman tanpa sadar membuat perasaan FoMO hadir. Ancap kali dengan mengikuti trend akan dianggap keren dan lebih milenial.
Perasaan FoMO berdampak terhadap kehidupan seseorang. Ketidakmampuan mengikuti kegiatan dengan teman-temannya serta ketidakpuasan terhadap hidup sendiri mampu memicu stress, kelelahan, tidak percaya diri, bahkan depresi. Selain kondisi mental yang terganggu berdampak pula terhadap kondisi finansial untuk tetap up-to-date mengikuti trend.
Antisipasi dari perasaan FoMO adalah dengan membatasi penggunaan sosial media, meningkatkan rasa percaya diri, bergabung dengan orang positif, dan selalu terhubung dengan kehidupan nyata. Karena di kehidupan nyata tidak dilihat dari apa yang kamu pakai tetapi apa yang kamu lakukan. (Farras Salsa Nabila)
0 Comments: