(Potret anak-anak bermain Pasaran/Dok. Nabila) |
Sebagai anak kecil apa yang lebih disukai selain bermain dan bersenang-senang? Ada banyak sekali pilihan permainan yang dapat dimainkan oleh anak-anak. Dalam buku “Bermain Asyik Permainan Tradisional” Rahmawati (2010) mengemukakan setidaknya ada 750 macam permainan tradisional di Indonesia, dan banyak yang belum terinventarisasi. Di pulau Jawa sendiri terdapat banyak sekali permainan tradisional salah satunya adalah pasaran atau masak-masakan dan dagang-dagangan.
Pada dasarnya permainan seperti ini dilakukan anak-anak untuk sekedar mengisi kebosanan dan bersenang-senang. Namun jika kita lihat lagi, ada hal lain juga yang dapat kita ambil dari permainan ini, yaitu belajar berniaga sejak dini. Selain itu, menurut Rahmawati (2010) juga permainan semacam ini dapat mengasah kemampuan otak, membuat strategi, sikap mudah bersosialisasi, dan membangun EQ (Emotional Quotient Intelligence).
Seperti waktu bermain anak-anak pada umumnya, dolanan pasaran juga sering dilakukan sewaktu pulang sekolah hingga sore hari atau di waktu luang mereka. Tidak ada waktu khusus biasanya anak-anak memainkan permainan ini. Biasanya spontan saat melihat ada bahan yang dapat digunakan untuk bermain.
Permainan semacam ini biasanya dilakukan di sekitar pelataran rumah di wilayah perkampungan, karena tidak memerlukan lahan bermain yang terlalu besar. Seperti banyak yang dituliskan di literasi Jawa, banyak digambarkan lingkungan dan masyarakat secara harmonis. Penulis biasanya menyampaikan pesan tentang lingkungan untuk dikomunikasikan lintas generasi dalam masyarakatnya, gagasan untuk menggunakan pengalaman nyata dalam tulisan mereka dengan menggambarkan kondisi nyata yang dipadukan dengan masyarakat yang menunjukkan kondisi nyata yang dapat dilihat sehari-hari (Khairina dan Lestari. 2020).
Yang memainkan permainan ini pun umumnya anak-anak dari yang masih ditemani orang tuanya saat bermain hingga anak-anak yang menginjak usia remaja. Meskipun nyatanya, di era globalisasi ini permainan tradisional sudah mulai tergerus zaman. Banyak anak-anak yang lebih memilih untuk bermain gadget daripada memainkan permainan tradisional.
Padahal, dolanan pasaran sendiri sebenarnya cukup sederhana untuk dimainkan. Dimana anak-anak akan melakukan roleplay berjualan makanan sebagai penjual dan pembeli dengan bahan seadanya, peralatannya biasanya sering kita jumpai di Sekaten yaitu wadah yang terbuat dari tanah liat, namun seiring berkembangnya zaman dapat juga dimainkan dengan mainan masak-masakan dari plastik ataupun wadah-wadah bekas lainnya. Bahan yang digunakan sebagai “makanan” atau yang akan diperjual-belikan dalam permainan ini pun juga ala kadarnya, sesuai yang ditemukan, seperti; sisa sayur dari dapur, ampas parutan kelapa, atau daun-daunan dan tanah. (Nabila M.)
0 Comments: