(Sesi SAM Talk di Panggung SAM/Dok. Rista Ambarwati) |
Lpmvisi.com, Solo - Solo Art Market hadir setiap minggu dengan memamerkan berbagai kesenian dan produk dari berbagai UMKM. Berlokasi di pedestrian Ngarsopuro, Solo, SAM hadir sebagai wadah kreatif dari proses para seniman yang hidup dan bertumbuh beriringan bersama pesona arsitektural kota Solo. Tak hanya seniman Solo, SAM juga menghadirkan berbagai seniman dari luar daerah, salah satunya produk Shibiru dari Temanggung.
CEO Founder sekaligus producer dari Strobilanthes Cusia Indigo Dye @shibiru.id,
Fatah Syaifur Rochman berbincang mengenai produk uniknya melalui SAM Talk #02
dengan tema “Membiru Langitku, Membiru Indonesiaku” pada Minggu (18/6). Fatah
menyampaikan proses pembuatan pasta warna biru bermula dari fermentasi
daun Strobilanthes Cusia dengan kapur tohor. Setelah dua hari
difermentasi, warna yang muncul adalah warna biru.
(Produk Shibiru/Dok. Rista Ambarwati) |
“Warna yg dipakai biasanya yang nyolok seperti kuning atau merah, tapi kami berani menggunakan warna biru dan ini letak keunikan produk yang kami buat,” Ujar Fatah dalam mengenalkan produknya.
Pasta warna biru ini telah di ekspor di berbagai negara seperti
Malaysia, Jepang, dan Australia.
Produk turunannya sudah dipasarkan hingga Jakarta dan mendapat penghargaan dari
Pemerintah Daerah Temanggung. Kini berbagai produk Shibiru di pajang di Solo Art Market, mulai dari kemeja, celana panjang, outer,
boneka, gelang, hingga sabun dengan berbagai motif. Aneka produk berwarna biru
ini memiliki visual yang unik dan menjadi daya tarik pembeli.
(Produk Shibiru/Dok. Rista Ambarwati) |
Selain diperjualbelikan, Fatah juga mengajak masyarakat untuk lebih
peduli terhadap lingkungan dengan bersedia mengajari cara mengolah tumbuhan menjadi
sebuah karya secara gratis. Dengan adanya kelas ini, Fatah berharap generasi
sekarang termotivasi untuk melestarikan pewarnaan alami dari dedaunan. (Rista
Ambarwati)
0 Comments: