(Laut yang tercemar sampah/Dok. Pinterest) |
Permasalahan polusi bukanlah suatu hal yang baru bagi kehidupan di bumi. Sejak dahulu, manusia telah memainkan peran sebagai aktor utama penyebab eksistensi polusi. Salah satu dari banyaknya jenis polusi adalah polusi di lautan. Lautan menutupi 70% permukaan bumi, membuat lautan memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Namun, tak sedikit perilaku manusia yang malah memberikan dampak buruk terhadap ekosistem laut. Saat ini, terdapat dua dari banyaknya penyebab keberadaan polusi di lautan yang saat ini seringkali menjadi topik perbincangan, yaitu pembuangan sampah plastik dan pembuangan limbah kimia yang tidak sesuai dengan prosedur pengelolaan limbah.
Pembuangan plastik ke lautan lepas bersumber dari kegiatan manusia di daratan, seperti kegiatan industri rumah tangga yang menimbulkan sampah plastik di setiap harinya, kemudian tidak tertampung di daratan sehingga dibuang secara tidak bertanggungjawab ke lautan. Diperkirakan dari beberapa penelitian, sekitar 8 juta ton sampah plastik yang dikelola secara sembarangan masuk ke lautan setiap tahunnya, dan jumlah ini akan meningkat sekitar tiga kali lipat dalam satu dekade mendatang. Sebuah laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa pada tahun 2025, lautan akan memiliki perbandingan satu ton sampah setiap tiga ton ikan, dan pada tahun 2050, sampah plastik akan lebih banyak daripada ikan yang ada di seluruh lautan di dunia.
Selanjutnya, pembuangan limbah kimia yang tidak sesuai dengan prosedur pengelolaan limbah juga tak kalah sering diperbincangkan. Aktivitas pertambangan dan produksi pabrik merupakan salah dua dari kegiatan manusia yang menghasilkan limbah kimia. Sebenarnya, sudah banyak sekali peraturan yang mengawasi dan mengendalikan prosedur pengelolaan limbah. Tetapi pada implementasinya, masih banyak sekali pihak yang mengabaikan hal tersebut sehingga kasus limbah kimia ini terlihat seperti kasus yang tak berkesudahan.
Berdasarkan dari dua contoh penyebab polusi di lautan di atas, dapat terlihat dampak yang sudah terjadi saat ini. Kerusakan terumbu karang, kacaunya rantai makanan di lautan, berkurangnya populasi hewan di dalam ekosistem secara masif, degradasi kualitas air laut, timbulnya polusi visual dari keindahan ekosistem laut yang seharusnya dapat dinikmati dan diperoleh manfaatnya bagi manusia.
Lautan telah memberi banyak manfaat kepada manusia seperti sumber daya alam dan menyediakan ruang untuk eksplorasi yang dapat digunakan untuk keberlangsungan ilmu pengetahuan serta kemakmuran manusia, sudah sepatutnya manusia menjaga keberlangsungan ekosistem laut sehingga manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi selanjutnya sekaligus tidak membahayakan unsur biotik dan abiotik di dalamnya. Jika manusia terus menutup mata dengan aktivitas yang mengancam ekosistem, seperti lautan, maka bukan tidak mungkin peradaban manusia akan terus terjatuh dalam mimpi buruk yang mereka ciptakan sendiri. (Ayesa Nazhifah Humaira )
0 Comments: