Sabtu, 05 Oktober 2024

Kine Gelar Layar Kembali Hadir dengan Nuansa Horor Komedi

(Poster event Kine Gelar Layar Vol #1/Dok. Kine Klub FISIP UNS)

Lpmvisi.com, Solo — KINE KLUB FISIP UNS kembali menghadirkan Kine Gelar Layar dengan Vol #2 yang mengusung tema “Gelak Tawa Jerit Melanda, di Malam Penuh Warna”. Acara yang dikemas dengan konsep nuansa horor komedi, sukses digelar pada Jumat (04/10) di Hutan FISIP UNS. Kine Klub pada event ini memutar dua film hasil produksi mereka yaitu Jor Joran dan Solved dan juga menampilkan dua film karya lokal dengan genre Horor dan Komedi diantaranya yaitu Film Cepak Abri dan Rembug Pocong. Adapun setelah pemutaran film dilakukan sesi diskusi dengan para pelaku film yang terlibat. 


Event ini menghadirkan para pembicara dari para pelaku film yang terlibat seperti Naufal ryanda Putra (sutradara Film Jor-joran), M. Rafly Pramudyah N. R (sutradara film Solved), Avida (Produser Film Cepak Abri) dan Agung Riki (scriptwriter film Rembug Pocong). Event ini mendapatkan antusiasme para penonton baik dari mahasiswa FISIP UNS dan umum salah satunya adalah Gita (21) mahasiswi Ilmu Komunikasi UNS yang bercerita keseruannya pada acara ini.


“Acaranya seru banget, yang bikin spesial adalah karena ini apresiasi film dan menghadirkan juga orang orang dibalik layar dari film tadi, aku jadi menambah insight baru,” ujarnya. 


Para pembicara pada saat berdiskusi menyampaikan bahwa film mereka terinspirasi dari pengalaman pribadi dan kehidupan sehari hari. Adapun pesan yang ingin disampaikan oleh mereka dalam film ini. Seperti pada film Jor Joran yang memberikan kita pesan untuk tidak menilai seseorang dari luarnya saja.


(Suasana diskusi film dengan pembicara film Jor Joran dan Solved/Dok. Sevina)

“Dan itu juga cukup terlihat di endingnya, bahwa orang-orang yang memang kita anggap penampilannya biasa saja, Orangnya mungkin gak kelihatan dia sebagai apa, tapi ternyata dia sebagai pemilik pemancingnya. Atau dengan kata lain bahwa orang-orang yang kita anggap sebagai orang biasa saja, ternyata dia memiliki latar belakang yang mungkin lebih wow dari kita,” ungkap Naufal.


“akungkin setiap orang pasti ada momen dimana masalahnya itu ingin ditinggalin aja deh, mudah-mudahan dilepasin aja deh, nggak usah dipikirin, tapi masalahnya akan pasti datang lagi, datang lagi, datang lagi,” ujar Rafly menerangkan Inspirasi film Solved



Adapun inspirasi Film Rembug Pocong yang didasari oleh pengalaman pribadi dan kebingungan Agung. “Aku disitu mempertanyakan Sebenarnya kebersinggungan kita dengan beberapa entitas lain gitu Sesama manusia, sesama makhluk dan semacam itu Sebenernya ke bersinggungan seperti apa gitu. Dan yang dinamakan mengganggu itu apa sih Aku mempertanyakan gangguan-gangguan Yang sering dianggap mengganggu itu” ujar Agung.


(Suasana diskusi film dengan pembicara film Cepak Abri dan Rembug Pocong/Dok. Sevina)

Dalam film Cepak Abri, Avida mencoba menjelaskan bahwa ada kebebasan bagaimana penonton ingin menginterpretasi film ini. Namun pesan yang ingin Kru film sampaikan ialah,  “Jadilah diri kalian sendiri Jadi kayak gak perlu kamu mengikuti standar yang orang lain kasih tau,” Ujar Avida. (Sevina)



SHARE THIS

0 Comments: