POSTINGAN TERKINI

6/recent/LPM VISI

Hegemoni: Ketimpangan Kuasa yang Tumbuh dari Konstruksi Sosial Masyarakat

(Dok. Internet/ )

 Berbicara mengenai suatu kelompok tak sedikit yang menyinggung tentang hegemoni. Hegemoni itu apa sih? Hegemoni adalah bentuk penguasaan atau kekuasaan yang dipegang oleh beberapa kelompok tertentu dengan tujuan untuk menguasai kelompok lain yang lebih rentan. Kekuasaan dapat terjadi jika salah satu kelompoknya mempunyai kuasa bebas atas kelompok lain. Kelompok rentan terbentuk sebab ketidakmampuan kelompok rentan dalam bertindak, bersuara. Kelas sosial yang berada di suatu wilayah kelompok menjadi salah satu faktor yang melanggengkan hegemoni. Kelas sosial berarti terdapat kelas-kelas tertentu dalam suatu wilayah sesuai dengan rekonstruksi yang Masyarakat bangun. Masyarakat atau kelompok tertentu akan secara otomatis tunduk patuh terhadap kelompok lain yang dianggap mempunyai kelas sosial lebih tinggi. Kelas sosial lebih tinggi berarti memiliki kuasa penuh atas suatu hal. Sedangkan Masyarakat atau kelompok tertentu yang dianggap tidak merepresentasikan kelompoknya akan dianggap sebagai kelompok rentan. Rentan akan kebijakan yang mengikat mereka.

Realitas yang terjadi di Masyarakat kita adalah konstruksi yang Masyarakat bangun sangat berperan penting dalam membangun hegemoni di suatu wilayah. Kultur yang ada dalam Masyarakat akan mengikuti konstruksi yang telah dibangun. Mau tidak mau semua orang harus mengikuti kultur atau kebiasaan dalam wilayah tersebut. Hegemoni akan selamanya menjadi permasalahan bagi kelompok-kelompok rentan yang berani bersuara. Mereka yang berani bersuara akan selalu menjadi musuh besar kelompok yang berkuasa. Apabila kelompok rentan lainnya tidak memahami bagaimana hegemoni bekerja akan cenderung mengikuti kultur Masyarakat, yaitu ‘lo punya kuasa lo bebas’. Contoh yang sering kita jumpai ialah pelanggaran peraturan oleh kerabat penguasa adat atau pemangku jabatan, mereka cenderung akan dimaafkan atau diabaikan tanpa syarat dan mengindahkan pelanggaran yang telah ia lakukan. Sedangkan mereka yang tidak punya kuasa atas peraturan adat otomatis akan disanksi sesuai dengan hukum  yang berlaku.

Hal tersebut memicu kemarahan dari kelompok-kelompok rentan, ketidakadilan yang mereka rasakan semata-mata hanya sampai pada perbincangan kelompok mereka saja tanpa adanya konsolidasi. Kelompok rentan merasa tidak adanya kebebasan bagi mereka untuk mendapat hak yang sama dan dapat bersuara dengan bebas. Masyarakat luas akan cenderung menganggap benar siapa saja yang mempunyai kuasa. Kelompok rentan akan terus mengalami ketimpangan sampai di mana Masyarakat luas mau membuka pikirannya atas apa yang sedang terjadi. Seharusnya mereka menelaah dan menganalisis apa yang sedang terjadi tanpa memperhatikan kelas sosial yang ada di tengah-tengah mereka. Tapi apa daya jika kultur Masyarakat telah mengakar kuat di dalam kehidupan mereka, akankah hegemoni ini secara terus menerus dipelihara oleh masyarakat kita? Atau satu persatu dari kita mulai paham. Sebenarnya yang mematikan kelompok tertentu adalah Masyarakat dan rekontruksinya. (Asyahra)

 


Posting Komentar

0 Komentar