Produk
Makanan Inovasi Tastyp (Doc. Bitycious)
Lpmvisi.com,
Surakarta
– Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP
UNS) kembali menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan ekonomi kreatif
melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Semesta Wirausaha Merdeka
2024. Dalam program ini, mereka berhasil menciptakan inovasi dari makanan
tradisional khas Surakarta, yaitu intip, menjadi camilan modern yang digemari
oleh berbagai kalangan, terutama Gen Z. Produk ini memadukan cita rasa otentik
tradisional dengan sentuhan inovasi yang lebih relevan dengan preferensi masa
kini. Salah satu inovasi produk adalah penggunaan dark chocolate dan taburan
kacang sehingga menciptakan rasa yang unik tanpa menghilangkan keaslian intip
sebagai ikon kuliner Surakarta.
Melalui pendekatan yang terstruktur
dalam program MBKM, mahasiswa tidak hanya belajar berwirausaha, tetapi juga
menerapkan strategi branding, pemasaran digital, hingga pengemasan produk agar
mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional. Produk ini berhasil menarik
perhatian karena mampu merepresentasikan budaya lokal dengan cara yang segar
dan modern.
Ketua tim sekaligus CEO kelompok
wirausaha, Zaenun Najib, menyampaikan bahwa inovasi ini lahir dari hasil
diskusi mendalam dengan mitra usaha lokal dan bimbingan dosen pendamping
lapangan Bapak Irsyadul Ibad S.AB., M.ED.,M.SI. "Kami ingin intip yang
selama ini dikenal sebagai makanan tradisional, tidak hanya bertahan, tetapi
juga diterima oleh generasi muda dengan gaya hidup modern. Program MBKM ini
benar-benar membantu kami memahami bagaimana mengemas potensi lokal menjadi
peluang bisnis yang nyata," jelasnya.
Kegiatan
Demo Day Semesta WMK UNS 2024 (Doc. Bitycious)
Program Semesta Wirausaha Merdeka
2024 ini melibatkan serangkaian aktivitas mulai dari feasibility study, pengembangan bisnis model, hingga pemasaran
langsung. Salah satu terobosan mahasiswa adalah menggunakan platform digital
seperti Shopee Live untuk mempromosikan produk sehingga memperluas jangkauan
pasar ke seluruh Indonesia.
Bapak Irsyadul Ibad S.AB., M.ED.,
M.SI. selaku DPL dari kelompok ini sangat mengapresiasi keberhasilan mahasiswa
dalam mengembangkan produk yang tidak hanya mengangkat nilai tradisi lokal
tetapi juga memiliki daya saing pada era modern. “Melalui program MBKM ini,
kami berharap mahasiswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga terjun
langsung ke dunia usaha, menghadapi tantangan, dan menciptakan solusi kreatif
yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Produk
intip modern ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk
terus berinovasi dan berkontribusi dalam pelestarian budaya lokal melalui
cara-cara kreatif. Dengan dukungan penuh dari Universitas Sebelas Maret dan
kolaborasi bersama mitra usaha, mahasiswa FISIP UNS telah membuktikan bahwa
tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan dan menciptakan peluang bisnis
yang berkelanjutan. (Lia)
0 Komentar