POSTINGAN TERKINI

6/recent/LPM VISI

Mahasiswa UNS Berinovasi dengan Kebaya 3 in 1 "Ngagem Svarga" di Program MBKM Wirausaha Merdeka Batch 3 Tahun 2024

 

Kegiatan On Boarding Semesta Wirausaha Merdeka 3 (Doc./Ngagemsvarga)

Lpmvisi.com-Solo - Sekelompok mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menarik perhatian publik melalui inovasi mereka berupa kebaya multifungsi yang dinamakan “Ngagem Svarga”. Kebaya ini diperkenalkan pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Wirausaha Merdeka 3 tahun 2024. Karya tersebut bukan hanya sekadar busana, melainkan juga solusi praktis bagi pecinta kebaya di era modern.

Ngagem Svarga dirancang dengan konsep kebaya 3 in 1, yang memungkinkan satu set pakaian digunakan dalam tiga model berbeda, yaitu kebaya formal untuk acara resmi, kebaya semi-formal untuk kegiatan santai, dan kebaya kasual yang cocok untuk keseharian. Ide ini muncul dari kebutuhan masyarakat modern yang sering menghadapi kendala kepraktisan dan biaya saat harus memiliki banyak jenis kebaya untuk berbagai keperluan.
















                                    Produk Kebaya Ngagem Svarga (Doc. Ngagemsvarga)

“Ngagem Svarga kami desain dengan fokus pada fleksibilitas, keindahan, dan nilai budaya. Kami ingin kebaya tetap relevan di era digital ini tanpa kehilangan esensi tradisionalnya,” ujar Sefira, mahasiswa Sosiologi semester lima yang menjadi salah satu penggagas inovasi ini.

Tim mahasiswa yang tergabung dalam proyek ini berasal dari lintas disiplin ilmu, termasuk management dan sosiologi. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan desain, memilih material, dan menguji kepraktisan kebaya. Material yang digunakan adalah kain tradisional berkualitas tinggi dengan sentuhan teknologi modern seperti serat ramah lingkungan yang mudah dibentuk ulang.

Prototipe kebaya ini diuji dalam beberapa kesempatan, termasuk pada kegiatan formal kampus dan pameran budaya lokal. “Kami mendapatkan banyak masukan dari pengguna awal, yang membantu kami menyempurnakan produk ini. Tujuannya agar kebaya tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga nyaman dan fungsional,” tambah Sefira.

Keterlibatan dalam program MBKM Wirausaha Merdeka menjadi salah satu katalis utama dalam pengembangan Ngagem Svarga. Program ini memberikan dukungan berupa pelatihan, pendampingan bisnis, hingga modal awal untuk produksi. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan bimbingan dari mentor-mentor berpengalaman di bidang fashion dan kewirausahaan.

“Program ini memberikan kami kesempatan untuk tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga mengaplikasikan ilmu dalam dunia nyata. Kami belajar bagaimana mengelola bisnis dari nol, mulai dari riset pasar, branding, hingga strategi pemasaran,” ujar Hafid, anggota tim lainnya yang berasal dari Fakultas Ekonomi.

Ngagem Svarga mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terutama generasi muda yang ingin tetap melestarikan budaya sambil menyesuaikan gaya hidup modern. Tidak sedikit pihak yang menunjukkan ketertarikan untuk bekerja sama, baik dalam bentuk produksi maupun pemasaran.

Tim mahasiswa ini berharap kebaya Ngagem Svarga dapat menjadi salah satu ikon baru fashion Indonesia yang tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di pasar global. “Kami ingin menunjukkan bahwa kebaya tidak hanya cocok untuk acara tradisional, tetapi juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari masyarakat modern,” ungkap Ayu.

Melalui inovasi ini, mahasiswa UNS membuktikan bahwa budaya tradisional Indonesia dapat terus dilestarikan dengan pendekatan yang kreatif dan relevan. Program MBKM Wirausaha Merdeka pun menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan tinggi di Indonesia mampu mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan berkontribusi nyata dalam masyarakat. Sheila

 

Posting Komentar

0 Komentar