(Pelaksanaan Open Class ILS di UNS INN oleh Anies Rasyid Baswedan (22/10) / Dok. Mohan) |
Lpmvisi.com, Solo — Intelectual Leadership School (ILS) UNS menggelar kegiatan Open Class bertajuk “Pemuda dalam Bernegara: Peran Strategis dalam Demokrasi Konstruktif” di UNS INN Indraprastha pada Selasa (22/10/2024). Acara tersebut dimulai dengan pembukaan open gate yang dimulai pukul 14.00 WIB dengan kuota awal sebanyak 500 orang. Dalam acara tersebut menghadirkan salah satu tokoh publik sekaligus akademisi, Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. (Mantan Gubernur D.K.I. Jakarta Periode 2017-2022), sebagai pembicaranya. Acara yang dimoderatori oleh Presiden BEM UNS 2022, Shoffan Mujahid, S. E., tersebut berlangsung pada pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Kehadiran Anies Baswedan disambut antusiasme ratusan peserta yang hadir sore itu. Namun disayangkan, keterbatasan kapasitas ruangan serta membludaknya peserta dari UNS serta masyarakat umum yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini membuat sebagian peserta yang telah mendaftar tidak dapat mengikuti acara tersebut secara langsung. Meski demikian, peserta yang hadir mengaku bahwa acara tersebut sangat berkesan dan layak untuk dihadiri. “Sebagai mahasiswa yang identik dengan intelektual, saya rasa panggung Anies dolan Surakarta paling layak dihadiri, khususnya untuk wilayah Jawa Tengah bahkan nasional, karena dapat membantu pikiran lebih berkembang dan menambah insight baru” Ungkap Salah seorang mahasiswa UNNES, Abdullah Haidar (19).
Dalam kuliahnya, Anies membuka dengan menjelaskan pentingnya kepemimpinan, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai demokrasi. Selain itu, Anies juga berpesan bahwa kita sebagai pemuda bisa menjadi penegak demokrasi dengan memanfaatkan ponsel sebagai alat komunikasi untuk menjangkau masyarakat. Anies menekankan empat hal penting yang harus dikuasai, yaitu kreativitas, kolaborasi, critical thinking serta kemampuan berkomunikasi yang baik.
Menyikapi materi yang telah didapatkan, Rania (17), mahasiswi Hukum UNS, mengaku ingin mempelajari bagaimana sistem hukum politik demokrasi di Indonesia bekerja, kemudian mengolahnya supaya dapat menghasilkan output yang bermanfaat seperti kebijakan-kebijakan baru. Sementara itu, mahasiswa FKIP UNS, Nur Ma'rufatun (19), mengatakan bahwa dirinya ingin meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu politik yang berhubungan dengan kepentingan banyak orang.
Abdullah Haidar juga menambahkan bahwa ide dan gagasan Anies sangat relevan dengan pembangunan bangsa. Ia yang aktif dalam komunitas Youth Legislative IDN merasa komunitas tersebut dapat menjadi wadah bagi pemuda untuk mempelajari cara berdemokrasi dan berkepemimpinan yang baik, terutama dari perspektif legislatif.
Peserta yang hadir, termasuk Haidar, berharap agar acara serupa dapat diadakan di tempat yang lebih besar dengan akses yang lebih luas. Mereka juga berharap agar ruang-ruang intelektual seperti ini dapat menjangkau lebih banyak orang dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam demokrasi konstruktif, “Saya harap di masa depan acara seperti ini bisa diadakan di ruang yang lebih luas, agar semakin banyak orang yang bisa terlibat dan mendapatkan manfaatnya,” tuturnya mengakhiri sesi wawancara. (Adila, Diva, Mohan)